Mardani Ali Sera Sampaikan Dukungan DPR untuk Membantu BPIP Wujudkan Nilai Pancasila di Masyarakat
Mardani Ali Sera menyampaikan dukungan penuh DPR membantu Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menyampaikan dukungan penuh DPR membantu Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Menurut Mardani, anggota DPR akan membantu BPIP membangun toleransi serta mewujudkan nilai pancasila di masyarakat.
Politisi PKS ini mengatakan, perlu sistem untuk membuat masyarakat bangga dengan Pancasila.
"Harus-harus, sistemnya harus dibuat untuk mampu membuat semua warga Indonesia, bangga kepada negara Indonesia yang dapat warisan Pancasila," ujar Mardani, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (6/12/2019).
Mardani berujar sistem yang di buat harus memuat peraturan, pembuatan Undang-undang (legislasi), sampai level pendidikan.
"Peraturan-peraturan, legislasi, sampai pendidikan dibuat sistemnya," katanya.
Sehingga, menurutnya setelah sistem selesai dibuat, strukturnya akan bisa dibuat.
Struktur tersebut akan memuat penjelasan cara mengelola sistem penerapan nilai pancasila dengan baik.
"Dari situ nanti kita buat strukturnya, bagaimana ini dikelola dengan baik," ungkap Mardani.
Ia mengatakan, semua masyarakat dipersilakan untuk berkontribusi kepada Indonesia.
Namun, kontribusi tersebut harus berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
"Semua boleh memberikan kontribusi terbaik, tetapi dengan Pancasila dan UUD 1945," ungkapnya.
"Nanti kita bisa membangun kultur Indonesia yang punya etika, karakter yang berbasis Pancasila," jelas Mardani.
Sebelumnya, BPIP sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk membumikan nilai Pancasila di era modern kepada para generasi muda.
Cara-cara kekinian diupayakan agar Pancasila semakin lekat dalam hidup bermasyarakat.
Dewan Pengarah BPIP Andreas Anangguru mengatakan, BPIP akan menggunakan cara yang menyenangkan agar ampuh menyelipkan nilai Pancasila ke generasi muda.
Menurutnya generasi muda saat ini tidak suka dengan cara-cara panjang, sehingga cara yang menyenangkan akan mudah diterima.
Hal ini ia sampaikan dalam forum diskusi terbatas soal Refleksi Kehidupan Sosial dan Politik Indonesia 2019.
"Saya kira kita harus menyadari generasi kita, apalagi generasi milenial sekarang itu tidak suka dengan cara yang panjang-panjang," ujar Andreas, Jumat (6/12/2019).
Ia menyampaikan, BPIP akan mengikuti arahan Presiden Jokowi, dengan menggunakan strategi dalam kegiatan olahraga, musik, dan film.
Menurutnya saat ini generasi muda lebih senang dengan kegiatan tersebut.
"Merujuk apa yang dikatakan presiden, bahwa olahraga menduduki nomor satu, kemudian musik, kemudian film," katanya.
Andreas ingin BPIP dan lembaga lain bisa memanfaatkan media digital untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.
"Tantangannya BPIP dan lembaga lain tentu menggunakan semua media ini secara kreatif," ujarnya.
Selain itu, ia juga ingin BPIP dan lembaga lain menggunakan cara yang menarik untuk menanamkan nilai Pancasila tersebut.
"Mereka juga harus bisa menciptakan hal-hal menarik untuk generasi mendatang," jelasnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo mengaku BPIP siap melaksanakan perintah Presiden Jokowi, yang meminta membumikan Pancasila dengan sasaran kaum milenial.
"Sesuai perintah bapak Presiden, BPIP siap mengaplikasikan Pancasila dalam dunia milenial," ujar Romo Benny dalam pesan singkatnya, Rabu (4/12/2019).
"Lewat dunia anak muda yang kreatif, inovatif, lewat jaringan digitalisasi," jelasnya.
Dalam keterangannya, Romo Benny Susetyo juga sependapat dengan Jokowi bahwa para selebritis, atlet, kreator hingga youtuber mempu mempengaruhi perilaku kaum milenial.
Sehingga mereka perlu diajak untuk membanjiri dunia digital dengan pesan-pesan moral ideologi Pancasila.
"Presiden mampu melihat tanda zaman sudah berubah, maka konten harus mengikuti dunia yang kekinian," katanya.
"Agar ideologi Pancasila dibumikan dengan mempengaruhi era digitalisasi, lewat anak milenial dengan cara kekinian," ungkap Romo Benny.
Diketahui, Presiden Jokowi meminta BPIP, kementerian dan lembaga membumikan Pancasila dengan sasaran kaum muda.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Selasa (3/12/2019).
Jokowi berpesan membumikan Pancasila dengan sasaran kaum muda harus 'dibanjiri' melalui hal-hal yang disukai kaum muda mulai dari olahraga, musik hingga film.
"Banjiri narasi ideologi Pancasila lewat olahraga, musik hingga film,"
"Kalau mau membumikan Pancasila gunakan olahraga, anak muda itu paling suka," kata Jokowi.
Jokowi juga menyarankan menggunakan lagu Didi Kempot untuk menyasar anak muda.
"Musik juga, tidak papa kita nebeng Didi Kempot, titip sama sad boys dan sad girls. Titip satu lirik di lagu Pamer bojo. Ini disenangi anak-anak kita," tambah Jokowi lagi.
Menurut Jokowi ini penting diterapkan karena kedepan jika 129 juta anak muda atau hampir 48 persen tidak mengerti ideologi Pancasila.
Sehingga, menurutnya keadaan ini sangat berbahaya bagi negara.
"Anak muda itu harus jadi target utama, bahaya kalau 129 juta anak muda tidak mengerti Pancasila,"
"Untuk bisa deket ke mereka kiita harus tahu konten apa yang mereka sukai, siapa idola mereka,"
"Ini harus teridentifikasi betul," jelas Presiden Jokowi.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Theresia Felisiani)