Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Tunjuk 5 Jubir Khusus Gerindra, Kenapa Tak Ada Nama Fadli Zon?

Pernyataan yang disampaikan lima juru bicara khusus tersebut resmi dan sesuai dengan sikap partai.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Prabowo Tunjuk 5 Jubir Khusus Gerindra, Kenapa Tak Ada Nama Fadli Zon?
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Fadli Zon 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menilai keputusan partainya menunjuk lima juru bicara khusus (Jubirsus) partai sudah tepat.

Menurutnya, juru bicara tersebut ditunjuk agar sikap atau kebijakan partai serta fraksi terhadap suatu permasalahan tersampaikan dengan jelas kepada masyarakat.

“ Ya tentu hal itu sudah langkah yang tepat untuk mengambil sikap menunjuk resmi lima orang jubir partai, agar sikap atau statement para politisi sesuai dengan arah kebijakan partai,” kata Andre Rosiade saat dihubungi, Jumat (6/12/2019).

Baca: Pesan Andre Rosiade pada Erick Thohir Pasca Kasus Penyeludupan di Garuda: Selesaikan Kasus Jiwasraya

Selain itu, menurutnya, tujuan adanya juru bicara juga untuk menertibkan pernyataan yang diberikan kader-kader Gerindra.

Pernyataan yang disampaikan lima juru bicara khusus tersebut resmi dan sesuai dengan sikap partai.

Hanya saja Andre enggan menjelaskan siapa saja kader yang memberikan pernyataan yang tidak sesuai dengan arah kebijakan partai Gerindra.

Baca: Gerindra Nilai Pemecatan Dirut Garuda Ari Askhara Jadi Shock Terapi di BUMN

“Menurut saya wajar partai mengambil keputusan, menertibkan pernyataan kader kader Gerindra saya rasa tidak ada masalah,” katanya.

Berita Rekomendasi

Agar tak offside

Ketua DPP Gerindra Habiburokhman mengatakan, ketua umumnya Prabowo Subianto menunjuk lima juru bicara partai demi menghindari kesalahan di dalam memberikan sebuah pernyataan resmi.

"Jadi biar tidak ada yang (offside) lebih. Kalau main bola, kalau kebanyakan offside, kita enggak bikin gol nanti," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/12/2029) dikutip dari Kompas.com.

Saat ditanya mengapa Prabowo tidak ada nama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di dalam komposisi juru bicara, Habiburokhman mengaku tidak tahu-menahu.

Menurut dia, itu merupakan hak dan wewenang Prabowo.

"Saya enggak tahu ya. Itu kan kewenangan bos (Prabowo). Saya salah satu yang ditunjuk, ya saya menjalankan saja," kata dia.

Jubirsus

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjuk lima kadernya sebagai juru bicara khusus.

Demikian disampaikan awakil Ketua Umum DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Kepada wartawan, Jumat (6/12/2019).

Baca: Prabowo Tunjuk Lima Kader Gerindra sebagai Juru Bicara Khusus, Siapa Saja?

"Untuk memudahkan rekan-rekan media mendapatkan informasi sikap resmi partai Gerindra maka Pak Prabowo telah menunjuk jubirsus yaitu Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, Sugiono, Habiburokhman, A riza Patria," ujar Dasco yang juga Wakil Ketua DPR RI ini.

Respons Fadli Zon

Dalam 5 nama jubirsus itu tak ada nama Fadli Zon.

Padahal dia selama ini kerap memberikan pernyataan kepada media terutama mengkritik kebijakan pemerintah.

Namun Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku akan tetap menjadi juru bicara rakyat dan bersuara lantang dalam mengkritisi kinerja pemerintah meskipun tidak masuk dalam daftar juru bicara Gerindra.

"Dalam posisi sebagai parlemen, sesuai konstitusi, saya harus tetap mengawasi jalannya pemerintahan. Jadi saya jadi jubir rakyat sejak jadi Wakil Ketua DPR (2014-2019) hingga sekarang," kata Fadli Zon melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Jumat (6/12/2019).

Apalagi kata Fadli Zon yang memberinya mandat memjadi anggota DPR adalah 230.524 pemilih di Dapil Jawa Barat V.

"Karena itu saya menempatkan diri sebagai juru bicara rakyat. Jadi bukan hanya menjadi juru bicara partai. Tapi juru bicara rakyat," jelas Fadli Zon.

Baca: Prabowo Tunjuk Lima Kader Gerindra sebagai Juru Bicara Khusus, Siapa Saja?

Dia memahami, bila kini Gerindra memerlukan adanya juru bicara partai.

Mengingat Gerindra dari oposisi menjadi koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.

Dalam posisi demikian, kata Fadli Zon, tentu Gerindra perlu menunjuk orang-orang yang dekat dengan kekuasaan untuk menjadi juru bicara.

"Mungkin, karena butuh orang-orang yang dekat kekuasaan, kemudian untuk bicara tentang keberhasilan-keberhasilan dari kekuasaan sekarang. Mereka menjadi juru bicara atau semacam memuji-muji kekuasaan," jelas Fadli Zon.

Baca: Megawati Bilang Pernah Bantu Prabowo, Ini Tanggapan Politikus Gerindra

Fadli Zon menegaskan, tidak ada posisi juru bicara partai.

Baru kali ini dibentuk juru bicara partai.

"Sejak dulu tidak ada yang ditunjuk spesifik jadi juru bicara partai. Kecuali saya dulu pernah menjadi Ketua Badan Komunikasi," kata Fadli Zon.

Arief Poyuono: Keahlian Saya Cuma Bisa Manggul Karung

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai tepat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak menunjuk dirinya sebagai juru bicara khusus.

Arief Poyuono menyadari dirinya tidak punya pengalaman sebagai public relations (hubungan masyarakat/humas).

"Saya ini tidak punya pengalaman sebagai jubir. Karena saya ini tidak berlatar belakang sebagai PR. Saya ini keahliannya cuma bisa manggul karung dan memobilisasi masyarakat," ujar Arief Poyuono melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Jumat (6/12/2019)

Dia mengenali dirinya tidak sehebat lima juru bicara khusus Gerindra yang diangkat Prabowo.

Lima orang tersebut yaitu, Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, Sugiono, Habiburokhman, A Riza Patria.

"Mungkin pak Prabowo tahu, saya ini tidak punya kemampuan PR, juga tidak pintar bahasa Inggris dan Sekolahnya rendah tidak seperti para jubir yang orang-orang cerdas dan pintar," ucap Arief Poyuono.

"Kalau saya ini kan cuma kuli, tidak punya pengalaman. Saya hanya bisa ngomong kalau wartawan bertanya kepada saya. Karenanya kalau saya jadi jubir, bisa jadi kacau," ucapnya.

Menurut dia, seorang juru bicara harus mengetahui segala macam masalah yang ada, baik ekonomi, keamanan, pertahanan, sosial, agama dan lainnya.

"Sayangnya saya ini tidak punya kemampuan untuk itu. Karena waktu kerja, saya bukan seorang PR. Saya hanya kuli di perusahaan," jelasnya.

Karena itu dia menilai, lima kader Gerindra yang ditunjuk menjadi juru bicara Gerindra adalah sosok-sosok yang tepat.

Selain juga lima kader itu pulalah menurut Arief Poyuono, yang membuka jalan berkoalisinya Gerindra dan Prabowo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Karena lima orang itu juga yang telah bekerja keras untuk memenangkan Gerindra. Mereka juga yang menggiring agar Gerindra dan Prabowo dapat bersatu dengan Joko Widodo. Sehingga mendapatkan menteri," tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, selama ini dirinya berbicara mengenai fakta yang sesungguhnya, tanpa ada polesan bahasa PR di dalamnya.

"Saya kalau berbicara itu melihat kebenaran itu berdasarkan fakta. Apa yang saya katakan selama ini kan dari fakta, bukan bohong-bohongan. Kalau saya katakan faktanya tidak benar, ya tidak benar. Kalau faktanya benar ya saya bilang benar. Maklum, saya ini bekas kuli," jelasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas