IKI Bagikan Dokumen Kependudukan ke Warga Baduy
IKI berharap Pemerintah semakin memiliki data penduduk yang valid dan membuat program yang lebih konkrit
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), organisasi kemasyarakatan yang dipimpin Rikard Bagun, pemimpin perusahaaan Kompas dan Dinas Dukcapil Kabupaten Lebak, Banten, melakukan pembagian dokumen kependudukan berupa akte kelahiran, KK, KTP, KIA untuk warga masyarakat sekitar Baduy yang mencakup Cisimeut Raya, Cisimeut, Nayagati, dan Margawangi, Jumat, 6 Desember 2019.
"Dari sejarahnya, sejak Republik Indonesia berdiri, belum pernah ada pelayanan keliling pemberian dokumen kependudukan kepada warga sekitar Baduy," kata Swandy Sihotang, peneliti IKI.
Swandy Sihotang menjelaskan, Direktorat Jenderal Adminduk pernah turun ke warga suku Baduy untuk mengadakan pendataan. Namun formulir pendataan tetap kosong, karena warga tidak mengerti untuk mengisinya.
Baca: IKI Berharap Masalah Blangko e-KTP Cepat Teratasi
"Februari 2018 Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) melalui relawannya yang asli warga Baduy bekerjasama dengan Dinas Dukcapil Kab Lebak mengadakan pendampingan pelayanan, relawan membantu mengisi formulir beserta kelengkapan persyaratannya, sehingga lebih dari 1.000 akta kelahiran, KK, dan KTP diterbitkan untuk warga Baduy," lanjutnya.
Baca: IKI Fasilitasi Pembuatan Dokumen Kependudukan Warga Tunanetra di Tangsel
Menurut peneliti senior IKI, Prasetyadji, IKI melakukan pendampingan kepada warga Kab Lebak sejak tahun 2016. "Sejak tahun 2016 – 2019 IKI sudah membantu penerbitan 24.314 dokumen kependudukan".
"Hari ini, 6 Desember 2019, di tengah langka nya blanko KTP, IKI bersama Dukcapil Lebak membagikan 400 KTP untuk masyarakat," kata Prasetyadji.
IKI berharap Pemerintah semakin memiliki data penduduk yang valid dan membuat program yang lebih konkrit, dan masyarakat semakin terpenuhi hak haknya sebagai warga Negara.
"Saat ini IKI mendampingi 30 kab/kota di Indonesia, dengan lebih dari 600.000 dokumen kependudukan yanf difasilitasi IKI," ungkap Prasetyadji.