Fakta tentang Video Viral Anak SD dan Orang Tuanya Menangis Dibully karena Masalah Ekonomi
Viral video anak SD dan orangtuanya menangis dibully karena masalah ekonomi, ini fakta sebenarnya.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari lalu, pengguna media sosial Facebook dihebohkan dengan posting yang memperlihatkan seorang anak SD yang tengah menangis.
Sambil berdiri, anak ini mengusap matanya dengan jilbab putih yang ia kenakan.
Tidak jauh dari anak berjilbab, terlihat juga seorang perempuan yang tengah duduk dan menutupi wajahnya dengan jilbabnya.
Postingan tersebut diberikan narasi jika anak SD dan perempuan yang diduga orangtuanya tersebut menangis lantaran dibully karena masalah ekonomi.
Selain bullying, anak SD tersebut dikabarkan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman-temannya.
"Tapi sangat menyedihkan kan di sekolah anaknya mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan dari teman-temannya. Di-bully, dihina, dimusuhi, bahkan tasnya dilempar, mereka salah apa?" tulisan dalam postingan tersebut.
Baca: 7 Fakta Menarik Film Jejak Langkah 2 Ulama yang akan Rilis pada Januari 2020
Tribunnews.com mencoba mencari postingan asli soal kejadian ini namun tidak menemukannya.
Hasil screenshot dari postingan tersebut kemudian diunggah ulang oleh akun Facebook bernama Uun Unaini.
Untuk mengetahui kebenaran dari kejadian ini, Tribunnews.com menghubungi Uun Unaini lewat sambungan telepon, Senin (9/12/2019).
Ia mengaku sebelumnya merasa penasaran dengan postingan seorang netizen yang menjadi ramai dan kini telah dihapus.
"Sebenaranya saya kan penasaran dengan berita viral itu," ujarnya.
Uun juga mengatakan jika lokasi tempat diambilnya video tersebut tidak jauh dari tempat tinggalnya di Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
"Kebetulan tetangga kampung saya," tegas Uun.
Untuk memuaskan rasa penasarannya, Uun akhirnya mendatangi lokasi dan berusaha mencari kedua orang yang ada di dalam video pada Minggu (8/12/12019).
Namun sayangnya, saat sudah berada di tempat, Uun tidak bertemu dengan mereka.
"Kebetulan pas di situ anaknya nggak ada sama ibunya juga, baru bantuin bapaknya buat batu bata," ungkap Uun.
Perempuan kelahiran Pandeglang ini meneruskan ceritanya, sambil menunggu kedua orang ini, Uun sempat mencari informasi dari tetangga sekitar.
Baca: Kenang 39 Tahun Kepergian John Lennon Pendiri The Beatles, Tinggalkan Duka pada Para Penggemar
"Akhirnya saya ngobrol dulu sama tetangga kan," kata Uun.
Dari informasi yang dihimpun Uun, diketahui jika peristiwa yang ramai di media sosial soal aksi bullying tidak lah benar.
Dari informasi yang diperoleh Uun, gadis cilik dalam video tersebut menangis setelah bermain dengan teman-teman sekolahnya.
"Ya tahu lah kalau anak kecil kan suka becanda-becanda gitu," kata Uun.
Sedangkan, dari keterangan yang didapat Uun dari tetangganya, jika ibu dari anak ini memiliki gangguan di kesehatan mentalnya.
"Misalkan anaknya nangis dan panik, dia ikutan panik dan nangis," ujar perempuan yang tergabung dalam Komunitas Sedekah Seribu Sehari (S3) Kecamatan Sobang ini.
Dikabarkan sang ibu juga selalu berada di dekat anaknya.
"Terus kemana-kemana, selalu dikawal. Ke sekolah, waktu main selalu ditungguin katanya tetangganya sih begitu," ungkap perempuan kelahiran 1985 ini.
Setelah menunggu, Uun bertemu dengan sang ibu dan anak yang diketahui masih duduk di kelas 1 SD ini.
Awalnya si anak sempat takut ketika bertemu dengan Uun.
Baca: 7 Fakta Menarik Film Jejak Langkah 2 Ulama yang akan Rilis pada Januari 2020
Menanggapi viralnya kejadian ini, Uun mengatakan hal tersebut terlalu dilebih-lebihkan.
Menurutnya, kondisi keluarga tersebut dalam keadaan baik-baik saja, seperti keluarga pada umumnya.
"Normal-normal saja sih sebetulnya," tegas Uun.
Uun juga berpesan kepada siapapun ketika mendapatkan informasi atau kabar bisa dicek kembali kebenarannya.
Serta jangan langsung percaya dan menyebarkan ke yang lain melalui media sosial.
"Jangan langsung komentar atau gimana, cerdas dalam menerima informasi," tutupnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniwan)
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari lalu, pengguna media sosial Facebook dihebohkan dengan posting yang memperlihatkan seorang anak SD yang tengah menangis.
Sambil berdiri, anak ini mengusap matanya dengan jilbab putih yang ia kenakan.
Tidak jauh dari anak berjilbab, terlihat juga seorang perempuan yang tengah duduk dan menutupi wajahnya dengan jilbabnya.
Postingan tersebut diberikan narasi jika anak SD dan perempuan yang diduga orangtuanya tersebut menangis lantaran dibully karena masalah ekonomi.
Selain bullying, anak SD tersebut dikabarkan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman-temannya.
"Tapi sangat menyedihkan kan di sekolah anaknya mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan dari teman-temannya. Di-bully, dihina, dimusuhi, bahkan tasnya dilempar, mereka salah apa?" tulisan dalam postingan tersebut.
Baca: 7 Fakta Menarik Film Jejak Langkah 2 Ulama yang akan Rilis pada Januari 2020
Tribunnews.com mencoba mencari postingan asli soal kejadian ini namun tidak menemukannya.
Hasil screenshot dari postingan tersebut kemudian diunggah ulang oleh akun Facebook bernama Uun Unaini.
Untuk mengetahui kebenaran dari kejadian ini, Tribunnews.com menghubungi Uun Unaini lewat sambungan telepon, Senin (9/12/2019).
Ia mengaku sebelumnya merasa penasaran dengan postingan seorang netizen yang menjadi ramai dan kini telah dihapus.
"Sebenaranya saya kan penasaran dengan berita viral itu," ujarnya.
Uun juga mengatakan jika lokasi tempat diambilnya video tersebut tidak jauh dari tempat tinggalnya di Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
"Kebetulan tetangga kampung saya," tegas Uun.
Untuk memuaskan rasa penasarannya, Uun akhirnya mendatangi lokasi dan berusaha mencari kedua orang yang ada di dalam video pada Minggu (8/12/12019).
Namun sayangnya, saat sudah berada di tempat, Uun tidak bertemu dengan mereka.
"Kebetulan pas di situ anaknya nggak ada sama ibunya juga, baru bantuin bapaknya buat batu bata," ungkap Uun.
Perempuan kelahiran Pandeglang ini meneruskan ceritanya, sambil menunggu kedua orang ini, Uun sempat mencari informasi dari tetangga sekitar.
Baca: Kenang 39 Tahun Kepergian John Lennon Pendiri The Beatles, Tinggalkan Duka pada Para Penggemar
"Akhirnya saya ngobrol dulu sama tetangga kan," kata Uun.
Dari informasi yang dihimpun Uun, diketahui jika peristiwa yang ramai di media sosial soal aksi bullying tidak lah benar.
Dari informasi yang diperoleh Uun, gadis cilik dalam video tersebut menangis setelah bermain dengan teman-teman sekolahnya.
"Ya tahu lah kalau anak kecil kan suka becanda-becanda gitu," kata Uun.
Sedangkan, dari keterangan yang didapat Uun dari tetangganya, jika ibu dari anak ini memiliki gangguan di kesehatan mentalnya.
"Memang ibunya dalam tanda kutip secara kesehatan mental kurang," ujar perempuan yang tergabung dalam Komunitas Sedekah Seribu Sehari (S3) Kecamatan Sobang ini.
"Misalkan anaknya nangis dan panik, dia ikutan panik dan nangis," lanjutnya.
Dikabarkan sang ibu juga selalu berada di dekat anaknya.
"Terus kemana-kemana, selalu dikawal. Ke sekolah, waktu main selalu ditungguin katanya tetangganya sih begitu," ungkap perempuan kelahiran 1985 ini.
Setelah menunggu, Uun bertemu dengan sang ibu dan anak yang diketahui masih duduk di kelas 1 SD ini.
Awalnya si anak sempat takut ketika bertemu dengan Uun.
Baca: 7 Fakta Menarik Film Jejak Langkah 2 Ulama yang akan Rilis pada Januari 2020
Menanggapi viralnya kejadian ini, Uun mengatakan hal tersebut terlalu dilebih-lebihkan.
Menurutnya, kondisi keluarga tersebut dalam keadaan baik-baik saja, seperti keluarga pada umumnya.
"Normal-normal saja sih sebetulnya," tegas Uun.
Uun juga berpesan kepada siapapun ketika mendapatkan informasi atau kabar bisa dicek kembali kebenarannya.
Serta jangan langsung percaya dan menyebarkan ke yang lain melalui media sosial.
"Jangan langsung komentar atau gimana, cerdas dalam menerima informasi," tutupnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniwan)