Marwan Jafar Soroti Pemecatan Dua Direksi Strategis di Garuda
Anggota Komisi VI DPR RI, Marwan Jafar, meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Marwan Jafar, meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Kementerian Perhubungan agar segera melakukan pembenahan atas persoalan yang membelit PT Garuda Indonesia Tbk (Persero). Kekosongan jabatan pada posisi Direktur Teknik dan Layanan serta Direktur Operasi PT Garuda Indonesia dinilai Marwan sangat berbahaya dan akan merugikan publik pengguna maskapai pelat merah tersebut.
"Posisi itu tidak boleh dibiarkan kosong. Menteri BUMN harus segera menunjuk pelaksana tugas jika ingin bersungguh-sungguh membenahi persoalan di Garuda," kata Marwan Jafar kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/12/2019).
Permintaan Marwan ini disampaikan menyusul pemecatan lima direksi PT Garuda Indonesia sebagai buntut terungkapnya penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda lipat premium Brompton pada pekan lalu. Ia pun meminta pihak Kementerian BUMN untuk meningkatkan koordinasi dan konsolidasinya dengan pihak Angkasa Pura serta pihak terkait lainnya.
"Kekosongan yang terlalu lama pada jabatan pada posisi Direktur Teknik dan Layanan serta Direktur Operasi Garuda Indonesia itu tidak boleh dianggap sepele. Itu berbahaya karena menyangkut keselamatan publik yang akan menggunakan maskapai tersebut," ujar mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini.
Marwan pun menegaskan kekosongan pada dua jabatan strategis itu bisa berpotensi akan melanggar klausul yang ada pada Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. "Jadi harus segera ditunjuk pelaksana tugas dari dua posisi direktur tersebut," katanya mengingatkan.
Namun, Marwan meminta agar pengganti posisi direksi yang baru tersebut harus berasal dari sosok profesional. Langkah itu perlu dilakukan, kata dia, agar terbangun kembali kepercayaan publik kepada Garuda Indonesia. "Jangan asal main memasukkan orang, tapi harus dilihat juga kompetensinya. Ini sangat penting untuk mengembalikan reputasi Garuda di mata publik," kata pria yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Marwan pun berharap perombakan yang telah dilakukan ini akan berdampak pada perbaikan kinerja Garuda Indonesia di masa mendatang. Sejauh ini dia masih banyak mendengar keluhan masyarakat terkait penerbangan tunda (delay) dalam setiap penerbangan Garuda. Ia meminta masalah ini harus menjadi perhatian agar diperbaiki.
"Ketika posisi strategis seperti Direktur Operasi itu masih kosong maka bagaimana mungkin masalah pesawat delay itu bisa diatasi. Sekali lagi menteri terkait harus bekerja cepat dan cerdas untuk mengatasi banyaknya masalah di Garuda," ujar Anggota Komisi VI DPR RI, Marwan Jafar.