Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan, Polri: Ada Petunjuk Signifikan

Kadiv Humas Polri Irjen M. Iqbal menjelaskan keterangan pertemuan Kapolri Jendral Idham Aziz dengan Presiden Jokowi.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Soal Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan, Polri: Ada Petunjuk Signifikan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. 

Selanjutnya, Iqbal mengatakan bahwa Idham Aziz telah menunjuk Kabareskrim pengganti dirinya.

Dilansir dari Tribunnews.com, Kapolri Jenderal Idham Aziz akan melantik Irjen Listyo Sigit Prabowo

Iqbal mengatakan bahwa Irjen Listyo Sigit Prabowo sudah paham tentang info mengenai kasus ini.

Penyampaian Iqbal, pelantikan Irjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Kabareskrim akan dilangsungkan minggu depan.

Sebelumnya,bertepatan dengan peringatan hari antikorupsi sedunia wakil ketua KPK, Laode M. Syarif kembali meminta agar pengusutan teror terhadap penyidik KPK segera dituntaskan.

Terlebih kasus Novel Baswedan belum terungkap sejak April 2017 lalu.

Presiden Joko Widodo sebelumnya memberikan target kepada Polri agar kasus Novel Baswedan diungkap dengan tenggat awal Desember 2019.

Berita Rekomendasi

"Terus terang kami sudah terlalu lama menunggu, sudah 3 tahun ya. Itu belum di dapat. Kita berharap dalam waktu dekat ini kita mendapatkan kabar yang baru penyerangnya ditemukan," kata Laode M. Syarif.

Laode M. Syarif berharap para pejuang anti ruswah tidak boleh terintimidasi.

Oleh karena itu, Polri harus bisa menemukan tersangka penyerangan Novel Baswedan, termasuk orang yang memasang bom di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo.

Selain itu, juga orang yang telah membakar rumahnya beberapa waktu lalu.

Kasus Penyiraman Air Keras pada Novel Baswedan

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dilansir dari Tribunnews, kasus penyiraman air keras pada penyidik KPK, Novel Baswedan, terjadi pada dua tahun silam.

Tepatnya terjadi pada 11 April 2017.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas