Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri BUMN Pecat Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara, Said Didu: Erick Thohir Lulus Uji Nyali

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu mengungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir lulus uji nyali.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Menteri BUMN Pecat Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara, Said Didu: Erick Thohir Lulus Uji Nyali
Garuda Indonesia / KOMPAS.com Rakhmat Nur Hakim
Dirut Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dan Menteri BUMN Erick Thohir 

Eks Pramugari Garuda Indonesia, Anggi Ardana Neswara memberikan kesaksian soal pemecatannya oleh mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Ari Askhara.

Kesaksian tersebut disampaikan Anggi Ardana Neswara dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/11/2019).

Anggi Ardana dijatuhi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak oleh pihak Garuda Indoensia di bawah kepemimpinan Ari Askahara.

Ia diPHK karena membawa rokok sebanyak tiga slop ke pesawat Garuda menuju Jeddah.

Pada awalnya, 2 Agustus 2019 lalu, Anggi Ardana menjadi kru haji dari base Medan.

Karena ada saudaranya yang berada di Jeddah, ia mendapat barang titipan dari Indonesia ke Jeddah, yakni berupa rokok sebanyak tiga slop.

Anggi Ardana Neswara
Eks Pramugari Garuda Indonesia, Anggi Ardana Neswara di PHK secara sepihak oleh pihak Garuda. (Tangkap layar ILC tvOne)

"Pada waktu itu landing di Jeddah aman-aman saja, bukan aman sih tapi barang bawaannya tersita," terangnya.

Berita Rekomendasi

Rokok tersebut sebenarnya legal di perusahaan Garuda, namun justru dipermasalahkan oleh pihak Garuda.

"Saya hanya membawa tiga slop, sebanyak 600 stik dan tertulis di flight attendant service guide books, yang mana barang itu adalah legal dan aturannya boleh membawa sebanyak 600 stik," ungkap Anggi Andara.

Saat sampai di Jeddah, Anggi mengaku di sana terkena random check.

Tapi rokok tersebut hanya dibuang-buang saja.

Dari pihak Jeddah memperbolehkan membawa rokok namun hanya satu.

"Dari mereka diperbolehkan membawa namun hanya satu. Tapi hanya itu saja, tidak membayar pinalti, tidak masuk ke media, tidak ada kepolisian yang menangkap kami. Setelah itu kami diperbolehkan untuk kembali," paparnya.

"Namun, setelah itu, dipermasalahkan oleh pihak Garuda Indonesia bahwa membawa barang dagangan dan lain sebagainya," tambah dia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas