Pramugari Garuda Sebut Ari Askhara Punya Banyak Kroco di Garuda: Pak Menteri Tolong Sapu Bersih
Pramugari senior Garuda Indonesia, Yosephine, meminta Menteri BUMN Erick Thohir menyapu bersih Garuda hingga ke akarnya.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
Salah satu contohnya disebutkan Jacqualine adalah jam kerja awak pesawat yang menyiksa.
Hal itu lantaran seharusnya penerbangan yang tidak pulang-pergi (PP) berubah menjadi penerbangan PP.
"Misalnya, ketika jadwal terbang (yang bukan PP) menjadi jadwal terbang PP."
"Yang harusnya Jakarta-Melbourne semestinya nginep, itu harus kembali lagi. Jadi jadwal terbang empat atau tiga hari berubah menjadi satu hari," ujarnya.
Penerbangan sekali jalan menempuh waktu sekita tujuh jam.
"Bayangkan sudah terbang tujuh jam, istirahat dua jam, balik lagi tujuh jam. itu kan tidak manusiawi," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan protes yang dilakukan hanya akan dijawab dengan kalimat perlindungan kepada Ari Askhara.
"Ketika diprotes, mereka bilang 'gak bisa, itu kata bapak', dan mereka selalu beralasan masuk jam terbangnya," ucapnya.
Jacqualine menyebut pihaknya selalu menekankan kondisi awak pesawat.
Hal itu lantaran sangat diperlukan untuk amannya penerbangan.
"Tetapi kami selalu bilang pertimbangkan fatigue risk management, itu body manusia ketika kelelahan, tidak bisa fokus."
"Kalau seandainya tidak bisa fokus bagaimana mau menyelamatkan penumpang atau mengevakuasi penumpang saat pendaratan darurat, hanya karena 'kata bapak'," ujarnya.
Jacqualine menegaskan jajaran yang sepemikiran dengan Ari Askhara harus dicopot.
"Dari semua jajaran yang selalu menuruti 'kata bapak' harus dihilangkan. Tadi di kantor BUMN kami juga meminta kalau bisa harus dihilangkan orang-orang yang selalu setuju dan seide dengan Ari Ashkara," ujarnya.