SBY Sampaikan Pidato Refleksi Akhir Tahun Malam Ini
Partai Demokrat menggelar acara refleksi akhir tahun di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Partai Demokrat menggelar acara refleksi akhir tahun di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Acara tersebut terdiri dari tiga rangkaian kegiatan diantaranya yakni Wisuda Akademi Partai Demokrat, pengarahan Ketua Umum kepada dewan pimpinan daerah (DPD) dan dewan pimpinan cabang (DPC) partai Demokrat.
Terkahir diisi acara pidato refleksi akhir tahun Ketua umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada pukul 19.30 WIB.
Baca: 45 Peserta Akademi Demokrat Teken Kontrak Tidak Akan Pindah Partai dalam Kurun Waktu 10 Tahun
“Lalu nanti malam, persiapan untuk mendengarkan pidato refleksi pergantian tahun yang akan disampaikan pak SBY,” kata Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Pandjaitan di lokasi acara.
SBY menurut Hinca akan menyampaikan evaluasi perjalanan dan kinerja partai selama 2019.
Evaluasi tersebut nantinya digunukan untuk menyusun langkah atau program pada 2020 nanti.
“Itu kata refleksi di situ kita ingin merenung sejenak, apa yang sudah kita lewati 2019 lalu kita siapkan 2020. Apa saja yang dibicarakan, tentu yang berkenaan dengan penyelenggaraan pemerintahan, berbangsa dan bernegara, ekonomi politik dan lain-lain,” katanya.
Baca: Politikus Demokrat Desak Jokowi Pilih Dewan Pengawas yang Kredibel
Hinca mengatakan dalam pidato nanti SBY tidak akan menyampaikan mengenai sikap politik Demokrat terhadap pemerintahan.
Alasannya menurut Hinca sikap politik tersebut sudah tuntas.
Demokrat akan tetap menjadi partai penyeimbang dan tidak akan bergabung dengan PKS di oposisi meski berada di luar pemerintahan.
“Enggak, kami enggak mengenal isitilah oposisi atau koalisi," katanya.
Baca: Politikus Demokrat Dukung Kapolri Tunjuk Mantan Ajudan Jokowi Jadi Kabareskrim
Hinca yakin cara berpolitik Partai Demokrat cukup baik dimana selalu seimbang dan jadi penyeimbang.
"Ada orang yang protes, ah penyeimbang enggak punya sikap. Anda dengarkan sikap Indonesia gerakan non blok. Dia mencegah perang dunia terjadi."
"Nah Indonesia juga mencegah untuk tidak terlalu ke kiri, tidak terlalu ke kanan. Kami ingin menjadi timbangan di tengah-tengah agar negeri ini lebih baik ke depan,” katanya.