Terbongkar Perlakuan Mantan Dirut Garuda, Mantan Pramugari: Telah PHK Kami Secara Sepihak
Pramugari Garuda, Anggi Ardana Neswari membeberkan soal pemecatan secara sepihak dirinya oleh pihak maskapai Garuda Indonesia.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Kasus yang menyeret nama Ari Ashkara, mantan Direktur Utama Garuda Indonesia masih bergulir.
Kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Garuda berjenis Airbus A3330-800 Neo tersebebut belum selesai.
Sedikit demi sedikit, kebijakan dari I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra yang memberatkan untuk karyawan Garuda mulai terbongkar.
Satu diantaranya dari kesaksian mantan Pramugari Garuda, Anggi Ardana Neswari yang membeberkan soal pemecatan dirinya oleh pihak maskapai Garuda Indonesia.
Hadir dalam sebuah acara televisi di TV One edisi Selasa (10/12/2019) yang diunggah kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Anggi membeberkan pengalaman tak mengenakan saat dirinya di PHK (pemutusan hubungan kerja).
"Saya sekarang berstatus yaitu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dari pihak Garuda Indonesia," pungkasnya.
Anggi Ardana mengaku menyesal atas keputusan pihak Garuda yang memutuskan hubungan kerja secara sepihak kepada dirinya.
"Saya di sini sangat menyesal bahwa pihak Garuda telah mem-PHK kami secara sepihak dan tanpa memberikan surat peringatan," ungkapnya.
PHK yang menimpa Anggi terjadi saat masa kepemimpinan Ari Askhara.
Saat itu, Anggi mengaku sudah bekerja selama sembilan tahun lamanya bersama Garuda Indonesia.
Ia juga mengaku selama rentang waktu tersebut, dirinya tak pernah melakukan kesalahan apapun.
Namun, bagai disambar petir di siang bolong, tiba-tiba saja dirinya terkena PHK secara sepihak.
Awal mula, Anggi menyampaikan pada tanggal 2 Agustus 2019, dirinya sebagai pramugari berada di posisi Medan, namun dengan alasan ilegal barang bawaanya disita oleh pihak Garuda.
"Pada waktu itu tanggal 2 Agustus 2019, saya sebagai crew haji 2019 ini dan di base Medan. Lalu karena ada saudara di Jeddah, jadi ada barang bawaan titipan di Indonesia ke Jeddah," ujarnya.