Erick Tohir Tertawa Lepas Garuda Punya Cucu Usaha Bernama Garuda Tauberes di Bawah Komut Ari Askhara
Menteri BUMN Erick Tohir tertawa lepas saat mengetahui PT Garuda Indonesia mempunyai cucu usaha Garuda Tauberes Indonesia.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Menteri BUMN, Erick Tohir tertawa lepas saat mengetahui PT Garuda Indonesia mempunyai cucu usaha Garuda Tauberes Indonesia.
Awalnya Erick Tohir kaget mendengar kabar bahwa PT Garuda Indonesia mempunyai banyak anak dan cucu perusahaan.
Setelah dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesi, ternyata ari Askhara diketahu juga menjabat sebagai komisaris utama.
Tak tanggung-tanggung Ari Askhara menduduki di 6 jabatan sebagai komisaris utama sekaligus.
Dua jabatan anak usaha perusahaan dan 4 lainnya di cucu usaha perusahaan.
Ada nama perusahaan yang menggelitik di telinga Erick Tohir yakni PT Garuda Tauberes Indonesia sebagai cucu perusahaan Garuda Indonesia.
"Dan yang menarik kalau di situ ada juga yang... mohon maaf buat saya sih menggelitik," papar Erick saat akan menyampaikan nama dari perusahaan yang dijabat rangkap oleh Ari Askhara.
Mengetahui hal ini, ia tak mampu menahan tawa untuk memaparkan nama cucu perusahaan itu.
"Ada cucu dari perushaaan Garuda yang namanya Garuda Tauberes Indonesia, itu ada..." kata Erick, dilansir dari Youtube KompasTV, Jumat (13/12/2019).
Walaupun dirinya belum begitu memastikan kembali kebenaran adanya perusahaan ini, ia terlihat tampak heran.
Sempat Erick menahan tawa saat ditanya tentang perusahaan tersebut.
"Nggak tau. Nanti kalian lihat. Bayangin... PT Garuda Tauberes Indonesia," ulang Erick.
Setelah mengulang nama perusahaan dengan sang komisaris utama Ari Askhara, Erick terlihat tak tahan untuk tertawa terkait nama perusahaan itu.
Erick pun akhirnya tertawa lepas di hadapan para wartawan.
Dilansir dari Kompas.com, PT Garuda Tauberes Indonesia adalah perusahan digital di bidang logistik.
Tauberes yang dikembangkan oleh Garuda memberi layanan untuk menyambungkan layanan kargo udara dengan agen pengiriman barang kepada masyarakat.
Tauberes menyediakan jasa pemesanan logistik untuk kurir, air cargo gateway, dan payment.
PT Garuda Tauberes Indonesia (Tauberes) berkantor di Gedung Garuda Indonesia Gunung Sahari Jalan Gunung Sahari Raya Nomor 52, Jakarta, 10610.
Sementara itu, ternyata tak hanya Ari Askhara, tetapi 4 direksi lainnya yang juga tersangka yang diberhentikan Erick Tohir pun juga merangkap lebih dari 2 jabatan di anak-cucu perusahaan pelat merah tersebut.
Melihat adanya peristiwa yang melanggar etika di Kementerian BUMN ini, Erick akan mengevaluasi rangkap jabatan direksi dan komisaris perusahaan yang berada di bawah kementeriannya.
Lebih lanjut, Erick mengatakan akan mengkaji ulang aturan mengenai pembentukan anak perusahaan oleh BUMN.
Sebab, dirinya tak ingin anak perusahaan sekadar jadi sarana direksi untuk mengeruk pendapatan tambahan.
Menurut Erick, terlalu banyak rangkap jabatan dianggap tidak sehat.
Erick Thohir mengatakan seorang direktur utama tidak boleh merangkap lebih dari 2 jabatan sebagai komisaris di perusahaan lain.
Adapun perihal gaji komisaris ketentuannya adalah maksimal 30 persen dari total gaji direktur utama.
Gaji sebagai komisaris pun tidak boleh melebihi dari ketentuan nilai tersebut.
Atau dengan kata lain, gaji komisaris tidak boleh melebihi gaji direktur utama perusahaan.
Dewan Komisaris Garuda Indonesia meminta Ari Askhara dan 4 direksi lainnya angkat kaki dari posisi komisaris di anak dan cucu perusahaan itu.
Permintaan pencopotan diumumkan dari surat bernomor GARUDA/DEKOM-102/2019 perihal Pemberhentian Dewan Komisaris pada Anak/Cucu Perusahaan.
Surat tersebut ditandatangani pada Senin (9/12/2019) oleh semua Dewan Komisaris Garuda Indonesia.
Berikut daftar jabatan dari kelima mantan direksi di kursi komisaris perusahaan PT Garuda Indonesia dilansir dari Kompas.com:
1. I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara)
(Mantan Direktur Utama)
Jabatan pada anak/cucu perusahaan:
- Komisaris Utama PT GMF AeroAsia Tbk ( anak usaha)
- Komisaris Utama PT Citilink Indonesia (anak usaha)
- Komisaris Utama PT Aerofood Indonesia (cucu usaha)
- Komisaris Utama PT Garuda Energi Logistik & Komersil (cucu usaha)
- Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Air Charter (cucu usaha)
- Komisaris Utama PT Garuda Tauberes Indonesia (cucu usaha)
2. Bambang Adisurya Angkasa
(Mantan Direktur Operasi)
Jabatan pada anak/cucu perusahaan:
- Komisaris PT Gapura Angkasa (anak usaha) - Komisaris Utama PT Sabre Travel Network Indonesia (anak usaha)
- Komisaris PT Aero Globe Indonesia (cucu usaha)
- Komisaris PT Aerotrans Service Indonesia (cucu usaha)
3. Mohammad Iqbal
(Mantan Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha)
Jabatan pada anak/cucu perusahaan:
- Komisaris Utama PT Gapura Angkasa (anak usaha)
- Komisaris PT Aerojasa Perkasa (cucu usaha)
- Komisaris Aerojasa Cargo (cucu usaha)
- Komisaris PT Citra Lintas Angkasa (cicit usaha)
- Komisaris Garuda Tauberes Indonesia (cucu usaha)
4. Iwan Joeniarto
(Mantan Direktur Teknik dan Layanan)
Jabatan pada anak/cucu perusahaan:
- Komisaris Utama PT Aerosystem Indonesia (anak usaha)
- Komisaris PT Aero Wisata (anak usaha)
- Komisaris PT Aerofood Indonesia (cucu usaha)
- Komisaris PT Garuda Energi Logistik & Komersil (cucu usaha)
- Komisaris Utama PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (cucu usaha)
- Komisaris PT Garuda Indonesia Terapan Cakrawala Indonesia (cucu usaha)
5. Heri Akhyar
(Mantan Direktur Human Capital)
Jabatan pada anak/cucu perusahaan:
- Komisaris PT Aerofood Indonesia (cucu usaha)
- Komisaris Utama PT Aeroglobe Indonesia (cucu usaha)
- Komisaris Utama GIH Indonesia (cucu usaha)
- Komisaris PT GOH Korea (cucu usaha) Commissioner of Strategic Function PT GOH Jepang (cucu usaha)
- Komisaris PT Garuda Indonesia Air Charter (cucu usaha)
- Komisaris PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (cucu usaha)
- Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Terapan Cakrawala Indonesia (cucu usaha)
(*)
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)