Pengamat: OSO Cerdas, Tolak Masuk Wantimpres
Diketahui, Ketua Umum Hanura OSO menolak ajakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk dalam Wantimpres periode 2019-2024.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai penolakan Oesman Sapta Odang (OSO) masuk dalam Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sebagai langkah cerdas.
Diketahui, Ketua Umum Hanura OSO menolak ajakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk dalam Wantimpres periode 2019-2024.
Hendri mengatakan posisi di luar struktural justru membuat OSO tetap menjalin hubungan dekat dengan Jokowi.
"Ini justru OSO cerdas. Dengan berada tetap di luar struktural maka OSO tetap bisa menjadi temannya pak Jokowi. Itu justru strategis kan," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (14/12/2019).
Baca: Tunjuk Wiranto Ketua Wantimpres, Jokowi Disebut Punya Kecenderungan Politik Akomodatif
"Jadi menurut saya, pilihan OSO ini tepat karena kan nggak bisa memungkiri bahwa OSO dan Jokowi emang dekat," imbuhnya.
Selain itu, penolakan OSO juga diduga akibat penunjukkan mantan Menkopolhukam Wiranto sebagai Wantimpres.
Wiranto sendiri merupakan mantan ketua umum Partai Hanura.
Baca: Tolak Jadi Wantimpres, OSO Pilih Berjuang Bersama Hanura untuk Kembali ke Senayan pada 2024
"Saya duga alasan lain penolakan OSO ke Wantimpres karena adanya Wiranto," tandasnya.
Mardiono (politisi PPP), Arifin Panigoro (bos Medco Energi), Soekarwo (mantan Gubernur Jawa Timur), hingga Luthfi bin Yahya (Tokoh NU).