Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaleidoskop Berita TNI 2019: Kontroversi Enzo Allie hingga Dihidupkan Lagi Jabatan Wakil Panglima

Pembentukan tiga Kogabwilhan disebut-sebut sebagai jalan keluar dari penumpukan perwira menengah dan tinggi di tubuh TNI.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kaleidoskop Berita TNI 2019: Kontroversi Enzo Allie hingga Dihidupkan Lagi Jabatan Wakil Panglima
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Foto ilustrasi. 

"Kami memutuskan, TNI Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua Taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu," tegas Andika.

Keputusan tersebut diambil Andika karena pihaknya telah memberikan penilaian tambahan khusus untuk Enzo dan beberapa Taruna lainnya secara acak terkait ideologi.

"Kami tidak akan mengklaim bahwa alat ukur yang kami miliki itu sudah valid. Maka kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang selama ini sudah dikembangkan digunakan cukup lama, akurasi, validasinya bisa dipertanggungjawabkan karena sudah digunakan selama 8 tahun," kata Andika.

Andika menjelaskan, penilaian tersebut dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu 10 dan 11 Agustus 2019 lalu.

Setelahnya, hasilnya kemudian dianalisis pada Senin (12/8/2019) kemarin.

"Kesimpulannya Enzo Zenz Allie dilihat dari indeks moderasi bernegara ternyata kalau dikonversi menjadi persentase memiliki nilai 84% atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7. Jadi indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," kata Andika.

4. Drone CH4 Unjuk Gigi di Latgab Kartika 

BERITA TERKAIT

TNI menjajal Drone tempur CH-4 Rainbow sebagai alat utama sistem senjata (alutsista) untuk pertama kalinya saat fire power demo Latihan Gabungan TNI Dharma Yudha di Pusat Latihan Tempur Marinir 5 Baluran Jawa Timur pada Rabu (11/9/2019).

Pesawat tanpa awak tersebut terbang tepat di atas kita pada ketinggian 15 ribu kaki.

Drone tersebut mampu terbang pada ketinggian menengah dengan kemampuan jelajah selama 30 jam.

Drone tersebut juga sempat menembakan rudal AR 1 yang menjadi senjatanya.

Rudal yang ditembakan dari ketinggian 15 ribu kaki tersebut menggunakan pemandu radar laser sehingga mampu mengenai sasaran dengan tingkat akurasi tinggi sasaran tembak dalam waktu 25 detik.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan drone tersebut berjenis MALE (Medium altitude long endurance) bisa terbang dengan jangkauan radius of actionnya bisa sampai 1.000 km apabila menggunakan satelit BLOS (beyond line of sight).

Namun kalau hanya menggunakan CLOS, itu bisa dari Surabaya sampai ke Situbondo.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas