Majunya Gibran di Pilwalkot Solo Bikin Dilema PDIP, Bisa Diusung Partai Lain
"Tentu dilema bagi PDI Perjuangan soal Gibran. Satu sisi proses pemilihan cawalkot solo sudah selesai di DPC."
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan PDI Perjuangan menghadapi dilema perihal niatan Gibran Rakabuming Raka maju di Pilwalkot Solo.
Pasalnya, proses pemilihan calon walikota Solo telah selesai di DPC setempat sebelum Gibran menyatakan niatannya ke publik. Nantinya, Gibran bisa saja diusung partai lain bila PDI Perjuangan tak merespon.
"Tentu dilema bagi PDI Perjuangan soal Gibran. Satu sisi proses pemilihan cawalkot solo sudah selesai di DPC. Namun jika restu PDI Perjuangan tak ke Gibran, sangat terbuka Gibran diusung partai lain," ujar Adi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (17/12/2019).
Menurutnya, parpol yang berminat ingin mendukung Gibran bisa dianalogikan sudah mengantri. Alasannya, modal politik sebagai anak presiden menjadi magnet elektoral utama yang membuat banyak parpol tergiur.
Baca: Anak dan Menantu Jokowi Maju di Pilkada, Bikin Kompetisi Jadi Tak Seimbang
Namun, Adi melihat majunya Gibran berpotensi mengganggu jenjang kaderisasi di parpol pengusung. Meski banyak kader senior partai yang sudah siap maju, akan tetapi jadi terganggu dengan kehadiran Gibran yang baru saja menjadi kader.
"Meski sah secara demokrasi, parpol mestinya melihat jenjang kaderisasi kandidat yang akan diusung. Gibran baru jadi kader partai sementara kader senior banyak yang antri, jelas akan mengganggu kaderisasi," tandasnya.