Terkait Wacana Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo Inginkan Indonesia Dapat Budi Daya Sendiri
Edhy Prabowo mengungkapkan keinginan dirinya untuk dapat membudi dayakan benih lobster di Indonesia dibandingkan dengan mengekspornya.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo mengungkapkan keinginan dirinya terkait wacana ekspor benih lobster.
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Senin (16/12/2019).
Edhy mengatakan lebih menginginkan dapat membudi dayakan benih lobster di Indonesia.
Namun keinginan itu harus terhalang dengan infrastruktur yang ada.
Menurut Edhy, Indonesia belum mampu untuk dapat menyediakan prasarana untuk membantu dalam mengembangbiakkan lobster dari benih menjadi berukuran besar.
"Kalau anda mau nanya saya, saya inginnya ya dibudi dayakan, dibesarkan di Indonesia," terang Edhy.
"Tapikan kita harus lihat infrastruktur kita seperti apa dan sesiap apa," tambahnya.
Meski demikian, Edhy berharap dapat merealisasikan keinginannya tersebut.
Sehingga Indonesia tidak perlu untuk melakukan ekspor benih lobster.
Karena menurut penjelasan Edhy, apabila lobster dapat dibudi dayakan menjadi ukuran yang besar, dapat memberikan nilai tambah bagi banyak pihak.
Termasuk para nelayan yang bertugas sebagai penangkar dan pengumpul.
"Harapan kita ini segera terrealisasi di Indonesia semua 100 persen," tutur Edhy.
"Kan jelas nilai tambahnya, nelayan penangkarnya dapat, nelayan pengumpulnya dapat, si nelayan yang kerja di situ banyak," imbuhnya.
Edhy Prabowo juga mengatakan wacana terkait ekspor benih lobster masih terus dikaji oleh tim dari kementeriannya.
Kebijakan ekspor benih lobster masih harus ditelaah lebih lanjut karena akan menyangkut banyak pihak.
Tidak hanya itu tanggapan yang beragam muncul dari berbagai pihak terkait wacana ekspor benih lobster ini.
Namun Edhy sendiri tidak mempermasalahkan adanya respon dari masyarakat luas hingga tokoh-tokoh.
"Ekspor Lobster ini masih terus pengkajian, karena memang menyangkut banyak orang," jelas Edhy.
"Karena kita baru bicara rencana saja udah macam-macam ya beritanya."
"Tapi saya pikir tidak ada masalah, ini bagian daripada kebijakan," tambahnya.
Edhy mengatakan keputusan mengenai ekspor benih lobster akan disesuaikan dengan hasil dari pemeriksaan tim dari kementerian.
Karena Edhy mengungkapkan ada banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari menangkap benih lobster tersebut.
Sehingga apabila ekspor benih lobster tidak dilakukan, masyarakat tidak akan memiliki mata pencaharian lagi.
Tak hanya itu, dengan pelarangan ekspor benih lobster juga tidak membuat jumlah penyelundupan berkurang yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
"Mau ekspor atau tidak itu nanti tergantung hasil penelaahannya seperti apa," tutur Edhy.
"Ada masyarakat yang sudah bergantung hidupnya dengan tangkap benih, kemudian mau kita apakan."
"Kalau kita stop, toh penyelundupan banyak. Dari kita sudah punya data dari karantina ada datanya," lanjutnya.
Edhy menuturkan akan secepat mungkin untuk menetapkan kebijakan mengenai ekspor benih lobster tersebut.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.