Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditinggal Istri, Pria di Tangerang Habisi Nyawa Anak Kandungnya sebelum Coba Bunuh Diri

Seorang ayah tega membunuh anaknya dengan sebilah pisau lantaran bertengkar dengan istri di Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Tangerang, Banten.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Ditinggal Istri, Pria di Tangerang Habisi Nyawa Anak Kandungnya sebelum Coba Bunuh Diri
ISTIMEWA DOK POLISI / TRIBUN JAKARTA Ega Alfreda
Seorang ayah di Tangerang tega menghabisi nyawa sang buah hati karena tak tahan mendengarnya rewel mencari ibunya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah tega membunuh anaknya lantaran bertengkar dengan istri di Tangerang, Banten.

Setelah membunuh, pelaku mencoba bunuh diri namun nyawanya masih tertolong.

Ardiansyah (31) tega membunuh anaknya R (4) dengan sebilah pisau di rumah kontrakan wilayah Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Tangerang, Banten, Senin (16/12/2019) malam.

Korban tewas dengan luka di bagian leher dan perut.

Kapolsek Neglasari, Kompol Robinson Manurung mengatakan dari hasil olah TKP dan keterangan para saksi, motif pelaku membunuh karena masalah rumah tangga.

Pembunuhan ini bermula saat Ardiansyah dan istri bertengkar, diduga masalah perselingkuhan.

Si istri yang marah lantas pergi dari rumah tanpa membawa anaknya R.

Berita Rekomendasi

"Sebelum kejadian itu, anaknya sempat video call dengan ibunya," ujar Manurung, dikutip dari Warta Kota.

Anak dari Ardiansyah yang mencari ibunya, lantas menangis.

Maka dari itu Ardiansyah juga meminta istrinya pulang.

Sayangnya, istri Ardiansyah tetap tak mau pulang dan memilih berada di rumah orang tuanya.

"Terus anaknya nangis-nangis terus. Minta ibunya pulang, tapi enggak mau," ungkapnya.

R yang terus menangis ditambah istrinya yang tidak mau pulang diduga membuat Ardiansyah kalap.

Dia mengambil sebilah pisau dan membunuh R.

"Lalu pelaku mengambil pisau dan melakukan aksinya itu," jelas Manurung.

Setelah kejadian itu, Ardiansyah lalu menelpon mertuanya dan memberitahukan jika dirinya akan bunuh diri.

"Setelah melakukan itu pelaku mencoba menghubungi mertuanya," ujar Kapolsek Neglasari.

Mertua pelaku bernama Mamat (51) juga bermukim di wilayah Kedaung Wetan.

Keluarga mertua segera datang namun pintu rumah kontrakan terkunci.

Akhirnya bersama warga, pintu kontrakan pun didobrak.

Di dalam rumah, didapati R yang sudah tewas bersimbah darah di atas kasur dan pelaku yang terluka di leher dan perut.

"Sedangkan ayahnya mengalami luka berat. Setelah membunuh anaknya itu, dia mencoba bunuh diri."

"Saat ini masih menjalani pengobatan di rumah sakit."

"Sedangkan ibu korban saat kejadian sedang kabur ke rumah orang tuanya. Kami masih melakukan pemeriksaan," jelas Kompol Robinson Manurung.

Rumah kontrakan tempat ayah bunuh anak kandung, di Kedaung Wetan RT 02/02 Neglasari, Kota Tangerang.
Rumah kontrakan tempat ayah bunuh anak kandung, di Kedaung Wetan RT 02/02 Neglasari, Kota Tangerang. (WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA)

Kapolsek Neglasari menjelaskan, Ardiansyah alias pelaku menggunakan pisau yang ia gunakan untuk menikam anak kandungnya sendiri mencoba bunuh diri dengan menggorok lehernya 

"Di rumah sakit tadi, ia mengakui perbuatannya membunuh anaknya," ucapnya, dikutip dari Tribun Jakarta.

Diketahui, sebelum anaknya ditemukan meninggal dunia, Ardiansyah pun melancarkan aksi percobaan bunuh diri.

Lebih lanjut, usai melihat anaknya sudah terbujur kaku, Ardiansyah mencoba mengakhiri hidupnya menggorok lehernya sendiri.

"Pelaku berusaha untuk membunuh dirinya dengan cara menggorok lehernya sendiri dan menusuk perutnya sendiri dengan menggunakan sebilah pisau," tutur Menurung.

Warga yang saat itu mengetahui kejadian tersebut mengaku pelaku merupakan pribadi yang sangat tertutup.

Seorang tetangga pelaku, Halim (35) mengatakan bahwa pelaku beserta istrinya tinggal dikontrakan sudah setahun.

Mereka berdua tinggal bersama anaknya yang menjadi korban pembunuhan oleh ayahnya sendiri di Kedaung Wetan RT 02/02 Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. 

Halim menyebutkan kalau pintu kontrakan pelaku selalu tertutup.

"Dia (Ardiansyah) memang tinggal sama istri dan anaknya, tapi semuanya tertutup baik suaminya atau istrinya. Jadi kurang paham juga kesehariannya sama orangnya kayak gimana," kata dia.

Menurut Halim, satu hal yang pasti, Ardiansyah dan sang istri selalu pulang larut malam setiap harinya.

Halim juga menyampaikan kalau keduanya memang pribadi yang tertutup kepada tetangga sekitar kontrakan.

Selama setahun tidak pernah terlihat berbincang-bincang dengan tetangga.

Lanjutnya, Ardiansyah dalam kesehariannya bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah pabrik di Tangerang.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas