Istri Gus Dur Dapat Gelar Doktor Honoris Causa, Yenny Wahid: Kami Bangga Jadi Putri Beliau
Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, isteri almarhum Presiden ke 4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendapat gelar Doctor Honoris Causa
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
"Pluralisme adalah kata singkat yang menjelaskan bahwa religiusitas senantiasa mewarnai kehidupan keberagaman Indonesia. Maka terbersit pemikiran saya bagaimana saat bulan Ramadhan dilakukan gerakan keagamaan yang bebas dari sekat ekonomi, politik menuju persaudaraan sejati," kata Sinta, alumnus santri Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang ini.
Maka gerakan Sahur Keliling itu digagas di tahun 1998 dengan mengundang masyarakat lintas agama.
Dan ia bersyukur banyak yang menyambut antusias. Terutama dari agama Konghuchu, dan perwakilan agama yang lain hingga program Sahur Keliling ini berhasil dilaksanakan mulai tahun 2000.
Sasaran kegiatan ini adalah kaum dhuafa, kaum marjinal, tukang becak, pengamen, pemulung dan sebagainya.
Pelaksanaannya juga tidak di tempat yang mentereng dan terang benderang, melainkan di tempat mereka berada, seperti di kolong jembatan, di dekat terminal atau stasiun, di tengah pasar, di lokasi bencana dan sebagainya.
Serta juga dilakukan di halaman masjid, halaman kelenteng dan juga gereja.
Tujuannya adalah untuk mengajak mereka melaksanakan perintah Allah, menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Turut digaungkan bahwa puasa bukan hanya merupakan rutinitas keagamaan tahunan, tetapi didalamnya banyak terkandung pesan moral serta ajaran nilai nilai luhur yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti jujur, sabar, sederhana, kasih sayang, keprihatinan,harapan, keuletan hidup dan lain-lain.
Karena itu, puasa seharusnya mampu mengubah perilaku, gaya hidup serta pola pikir pelakunya ke arah yang lebih baik dan lebih positif dan penuh harapan, karena implikasi dari penyucian jiwa itu, arahnya pada tindakan sosial seperti kasih sayang, tidak arogan, toleran, solider dan berempati kepada yang menderita.
"Hingga sekarang, program sahur keliling berhasil dilakukan di seantero Indonesia. Melalui program ini kami bisa merasakan indahnya keberagaman dan indahnya kebersamaan," ucap Sinta yang juga sempat menjadi jurnalis tersebut.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan mantan ibu negara Sinta Nuriyah Wahid adalah sosok yang tak henti mencari ilmu.
Bahkan tak sampai di sana, sosok Sinta adalah sosok yang tak lelah mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang dimiliki.
"Puan Amal Hayati, lembaga yang beliau komandani masuk ke relung pesantren salaf dengan pesan mengimplementasikan Islam rahmatan lil a'lamin," kata Khofifah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.