Kata Sujiwo Tejo Terkait Pendidikan di Indonesia: Pendidikan Harus Keras, Bahaya Kalau Nuruti HAM
Menurut Sujiwo Tejo, Pendidikan di Indonesia harus keras,tidak dengan mudah terpengaruh isu pelanggaran HAM mengingat sekarang saingan semakin ketat.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNEWS.COM - Sujiwo Tejo memberi komentar terkait pendidikan yang ada di Indonesia.
Ia mengatakan bahwa tenaga pendidik sekarang tidak keras seperti dahulu.
Hal tersebut ia karena menurutnyam tenaga pendidik sekarang takut akan isu HAM.
"Mestinya pendidikan semakin keras, malah semakin lembek karena takut HAM," kata Sujiwo Tejo yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Indonesia Lawyer Club yang hadir dengan tema 'Bernahkah Tidak Ada Pelanggaran Ham Era Jokowi?', Selasa (17/12/2019).
Di acara yang dipandu Karni Ilyas itu, Sujiwo Tejo lantas menyeloroh agar pihak kepolisian dan Komnas HAM tidak menanggapi laporan yang diadukan masyarakat.
Terutama laporan terkait orang tua siswa.
"Bahaya kalau nurutin HAM. Jangan-jangan kita jadi tersiksa oleh HAM, karena kita hanya memikirkan manusia?," katanya.
Sujiwo Tejo: Guru Bukan Hanya Mengajar
Selain itu, Sujiwo Tejo juga mengkritisi situasi Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Indonesia.
Menurutnya, banyak hal yang dilaporkan masyarakat terkait pelanggaran HAM.
Sujiwo menilai, tenaga pendidik (guru) terlalu ditekan soal pelanggaran HAM.
Hal tersebut lantaran isu soal pelanggaran HAM yang begitu kuat.
"Guru kan bukan hanya mengajar, kalau mengajar di Google bisa. Guru itu masalah budi pekerti," ungkap Sujiwo Tejo.
Ia menambahkan, kondisi pendidikan sekarang ini sudah berbeda.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.