Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda Ingin Ada Pengawasan terhadap Program Pengganti Ujian Nasional 2021

Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda berharap ada pengawasan dalam program pengganti ujian nasional (UN) 2021.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda Ingin Ada Pengawasan terhadap Program Pengganti Ujian Nasional 2021
Zaenal/PKB/Istimewa
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda 

"Ingin mengedepankan bahwa seluruh kemampuan siswa itu harus menjadi pertimbangan di dalam penerimaan siswa," imbuhnya.

Anindito Aditomo (Tangkap Layar YouTube Kompas TV)
Anindito Aditomo (Tangkap Layar YouTube Kompas TV) (Youtube Kompas TV)

Namun, Peneliti Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan, Anindito Aditomo mengimbau Kemendikbud tak membuat kesalahan sama dalam program pengganti ujian nasional.

Anindito tak ingin program tersebut akan sama saja seperti ujian nasional versi dua.

"Saya ada catatan kritis untuk Kemendikbud, intinya jangan sampai mengulang kesalahan yang sama, membuat ujian nasional 2.0," kata Anindito Aditomo.

Ia menyebut program pengganti pelaksanaan ujian nasional tersebut sudah bagus.

Menurutnya, program Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter tersebut sudah formatif.

"Arahnya sudah bagus sekali, membuatnya formatif, dan seterusnya," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Namun, ia tak ingin pelaksanaan program baru Kemendikbud itu menjadi potensi kesalahan ujian nasioanl yang terulang.

"Tetapi ini menjadi potensi ujian nasional versi dua saja," ungkap Anindito.

Ia berujar, jika program tersebut diterapkan pada semua sekolah dan siswa, sehingga akan terlihat kualitas sekolah saat dilakukan survei.

"Misalnya nanti dilakukan pada semua sekolah dan siswa, jadi ada data sensus, sehingga dinas akan tahu sekolah yang nilainya tinggi dan rendah," katanya.

Menurutnya, ketika survei tersebut dilakukan, maka hasilnya akan terlihat mana sekolah yang bagus ataupun tidak.

"Akan ada pelabelan lagi sekolah yang bagus, sekolah yang jelek," ungkapnya.

"Ini akan memberi tekanan pada guru dan siswa, untuk ujian nasional sekarang," lanjut Anindito.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas