Menteri KKP Edhy Prabowo Klaim Ekspor Benih Lobster untuk Nelayan, Ini Kata Pembudidaya Lobster
Menteri KKP Edhy Prabowo tak akan mundur soal wacana ekspor benih lobster, menurutnya akan memperjuangankan hak nelayan. begini tanggapan pembudidaya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Wacana Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo untuk merevisi aturan yang melarang ekspor lobster kembali ramai diperbincangkan.
Menteri KKP sebelumnya, Susi Pudjiastuti terang-terangan menyampaikan ketidaksetujuannya jika Indonesia mengekspor benih lobster.
Di masa kepimpinannya dahulu, bahkan Susi membuat Peraturan Menteri (Permen) untuk membatasi ekspor lobster.
Itu tertuang dalam Permen Nomor 56 Tahun 2016, tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Indonesia.
Meski banyak ditentang oleh sejumlah kalangan termasuk Susi, Edhy mengaku tidak akan mundur soal wacana membuka keran ekspor benih lobster.
Menurutnya, ia harus mengutamakan kepentingan nelayan dan lingkungan meski banyak yang tertawa akan hal itu.
"Anda pasti tertawa tentang lobster. Saya tidak akan mundur,"
"Akan terus saya perjuangkan demi keberlanjutan nelayan kita, lingkungan kita, dan alam kita," kata Edhy di Jakarta, Rabu (18/12/2019), dikutip dari Kompas.com.
Saat ini Edhy tengah mengkaji 29 aturan yang menuai polemik, salah satunya soal ekspor lobster.
Kajian itu dia lakukan supaya semua stakeholder tidak ada yang merasa dianaktirikan.
Untuk itu, Edhy pun meminta seluruh masyarakat untuk menunggu hasil kajiannya.
Edhy tak ingin berkomentar lebih jauh lagi.
"Kita tunggu saja, ya," tutur Edhy.
Meski adanya ekspor benih lobster menuai berbagai polemik, pernyataan dari Menteri Edhy menimbulkan berbagai spekulasi.
Apakah memang benar para nelayan merasa diperjuangkan dengan adanya wacana ekspor benih lobster ? Tribunnews.com mencoba menelusuri spekulasi tersebut.
Seorang pembudidaya lobster di Telong-elong, Jerowaru, Lombok Timur, Abdullah menceritakan harapannya mengenai ekspor benih lobster.
Pria bernama Abdullah yang tergabung bersama Kelompok Usaha Budidaya Andalan Indonesia ini mengaku tidak ingin adanya ekspor benih lobster.
Hal itu menurutnya akan mematikan usaha budidaya lobster yang sudah dikelola sejak tahun 1995.
"Kita berharap bibit lobster ini jangan sampai ada celah untuk di ekspor, karena itu akan mematikan usaha kami," kata Abdullah, kepada Tribunnews.com, Kamis (19/12/2019).
Menurut Abdullah, jika benih lobster di ekspor ke Vietnam, ada kemungkinan budidaya yang dikelolanya tidak begitu baik hasilnya karena kalah saing.
"Jika Vietnam panen, maka lobster budidaya kami tidak akan bisa keluar, karena harga yang terlalu murah," katanya.
Abdullah juga mengatakan sangat mendukung jika budidaya benih lobster dilestarikan di dalam negeri.
"Kita juga sangat mendukung penangkapan benih lobster untuk di budidaya di wilayah NKRI saja," tuturnya kepada Tribunnews.com.
Ia pun menjawab persoalan nelayan-nelayan yang bergantung kepada budidaya lobster di kampungnya.
"Sebenarnya jumlah pembudidaya lobster ini hampir 90% masyarakatnya. Dan itu bukan di kampung kami saja," katanya.
Bisa disimpulkan, sebagai seorang pembudidaya lobster, Abdullah mengharapkan benih lobster dikembangkan di wilayah NKRI saja.
Bahkan, melalui akun Twitternya, Kelompok Usaha Budidaya Andalan Indonesia menggungah video yang menampilkan bagaimana cara budidaya lobster yang baik dan benar.
"Sedikit pelajaran bagaimana budidaya lobster yg baik dan benar..Kita tidak boleh kalah dari vietnam walau dengan alat seadanya." tulis admin @AndalanBudidaya dalam cuitannya.
(Tribunnews.com/Maliana)