PDI-P Lakukan Berbagai Pendekatan untuk Merekomendasikan Calon Wali Kota: Survei Bukan Patokan Utama
Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto sebut rekomendasi yang diberikan partai untuk calon Wali Kota tidak hanya berdasarkan hasil survei.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Miftah
Ia menambahkan jika akan bergotong royong untuk memajukan partai dan siap mengabdi untuk partai berlambang banteng.
"Dengan cara gotong royong dengan semua elemen partai di struktur. Juga sekaligus dengan senior-senior PDI-P. Intinya saya siap untuk mengabdi kepada partai," ungkapnya.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming menanggapi santai hasil survei lembaga riset Media Survei Nasional (Median) mengenai elektabilitas kandidat calon Wali Kota Solo untuk Pilkada 2020.
Gibran tidak mempermasalahkan hasil survei yang menyatakan elektabilitasnya di bawah kandidat petahana, yakni Achmad Purnomo.
"Ya ndak apa-apa kan masih awal banget," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Selasa (17/12/2019).
Menurutnya dengan hasil survei tersebut ia harus lebih kerja keras.
"Artinya saya harus lebih kerja keras lagi, ndak papa. Baru mulai, baru ndaftar ndak papa, modalnya sudah lumayanlah," ungkapnya.
Ia menambahkan jika timnya memiliki survei sendiri setiap bulan.
Ketika ditanya apakah hasil survei dari tim internal Gibran sama dengan hasil survei dari median, Gibran menjawab berbeda.
"Ada survei sendiri saya tiap bulan ada terus. Agak berbeda," kata pria kelahiran Solo ini.
Langkah Gibran Rakabuming untuk maju Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo 2020 juga terhalang aturan PDI-P.
Dalam aturan PDI-P tertulis peraturan yang menyatakan kader partai yang ingin maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) minimal sudah tiga tahun menjadi kader.
Sementara Gibran baru mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P bulan September lalu.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo menyatakan jika aturan partai harus dipenuhi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.