Astana Indonesia Raya, Desain Atap Istana Presiden di Ibu Kota Baru Kolaborasi Berbagai Rumah Adat
Ardzuna Sinaga mengungkapkan pemilihan bentuk atap istana presiden yang unik merupakan penggabungan dari berbagai rumah adat Indonesia.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ifa Nabila
Sehingga nama Rimba dan Nusa dipilih sebagai tema dalam pembuatan desain untuk ibu kota negara yang baru.
"Jadi pendekatan multidisipliner ini membawa kami pada satu pemikiran yakni ibu kota diwakilkan sebagai nagara gitu," terang Sibarani.
"Rimba dan Nusa itu adalah karakter yang sangat kita miliki, kita mempunyai satu di antara hutan tropis yang terbesar di dunia."
"Nusa kita juga kepulauan yang terbesar. Inilah hal yang kita anggap menyatukan bangsa kita," tambahnya.
Desain yang dibuat oleh Sibarani dan tim memiliki beberapa poros yang menjadi wakil dari beberapa elemen.
Seperti alam, manusia, hingga ke Sang Pencipta.
Sibarani dan tim ingin menggambarkan sebuah interaksi yang baik antara Tuhan dengan manusia serta alam.
"Kami mempunyai beberapa poros di sini adalah wakil dari alam, di sana ada wakil dari manusia," tutur Sibarani.
"Dan ke atas kita buat aksi poros ke arah bukit di mana kita wakilkan ke yang lebih tinggi yang kita wakilkan dengan Tuhan."
"Jadi bagaimana Tuhan dengan manusia dan alam benar-benar berhubungan dengan baik," lanjutnya.
Setelah diumumkan menjadi pemenang, nantinya Sibarani dan tim serta dua juara utama lainnya akan diajak untuk melihat secara langsung lokasi calon ibu kota negara baru, pada tahun 2020 mendatang.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.