Nagara Rimba Nusa Bagi Ibu Kota Negara Baru jadi 7 Kelompok: Danau Pancasila hingga Kawasan Wisata
Pemenang pertama sayembara desain ibu kota negara baru miliki tema 'Nagara Rimba Nusa' yang terdiri dari beberapa cluster atau kelompok.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Pemenang pertama sayembara desain ibu kota negara baru miliki tema 'Nagara Rimba Nusa' yang terdiri dari beberapa cluster atau kelompok.
Rencananya akan ada tujuh cluster dalam desain ibu kota negara baru Indonesia yang akan dipindahkan ke Kalimantan Timur.
Cluster pertama adalah komplek pemerintahan, di dalam komplek ini akan berisi istana milik Presiden dan Wakil Presiden, komplek legislatif, serta MA dan KY.
Selanjutnya adalah komplek kementerian, komplek ini merupakan satu cluster yang akan digunakan untuk seluruh kementerian koordinator dan kementerian lain, institusi pemerintah, kedutaan besar, markas besar TNI serta Polri, dan masih banyak lagi.
Kelompok ketiga adalah Kawasan Utara Nagara Rimba Nusa.
Kawasan ini merupakan pusat hunian serta pusat distrik, sekolah, stadion olahraga, serta fasilitas yang lain.
Dalam desain Nagara Rimba Nusa juga terdapat kawasan wisata yang rencananya akan terdapat viewing deck dan eco research center.
Kemudian juga terdapat kawasan pusat kota serta kawasan selatan.
Cluster terakhir adalah Danau Pancasila, yang akan merepresentasikan seluruh sila.
Nantinya di pinggir danau tersebut akan dibangun lima bangunan yang menggambarkan setiap sila Pancasila.
Sang ketua tim, Sibarani Sofian, smenjelaskan arti nama tema yang diangkatnya yakni 'Nagara Rimba Nusa' untuk desain ibu kota negara yang baru.
Sibarani mengungkapkan, tema tersebut berawal dari tiga kata, kata pertama yaitu Nagara yang mewakilkan sebagai sebuah ibu kota.
Sementara Rimba dan Nusa merupakan identitas Indonesia.
Indonesia, kata dia, memiliki hutan tropis yang menjadi satu di antara hutan yang terbesar di dunia.
Tidak hanya itu, negara berbentuk kepulauan terbesar juga menjadi identitas Indonesia.
Sehingga nama Rimba dan Nusa dipilih sebagai tema dalam pembuatan desain untuk ibu kota negara yang baru.
"Jadi pendekatan multidisipliner ini membawa kami pada satu pemikiran yakni ibu kota diwakilkan sebagai nagara gitu," kata Sibarani dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Senin (23/12/2019).
"Rimba dan nusa adalah karakter yang sangat kita miliki, kita mempunyai satu di antara hutan tropis yang terbesar di dunia."
"Nusa kita juga kepulauan yang terbesar. Inilah hal yang kami anggap menyatukan bangsa," tambahnya.
Nantinya dalam proses pembangunan ibu kota, Sibarani akan menggunakan konsep yang dinamai dengan biomimikri.
Konsep biomimikri merupakan konsep yang mengadopsi strategi alam, yakni mengikuti karakteristik hutan serta tidak menghalangi aliran air maupun angin.
Sibarani menuturkan inspirasi timnya untuk memilih konsep tersebut berawal dalam kehidupan sehari-hari yang hidup selalu beriringan dengan alam.
Meski demikian, saat ini teknologi sudah dapat diterapkan dalam pembuatan kota yang baik bagi lingkungan.
Sibarani menjelaskan, biasanya pembangunan kota yang ada saat ini biasanya mempertaruhkan lingkungan.
"Inspirasi kami datang dari bagaimana kami hidup berdampingan dengan alam, dan teknologi kota hari ini sudah memungkinkan kita untuk membuat kota yang lebih baik lagi dan lebih ramah pada lingkungan," jelas Sibarani.
"Di mana kota-kota hari ini yang kita tau biasanya mengorbankan lingkungan, sekarang kita berusaha untuk membuat satu konsep yang terintegrasi dengan konsep yang namanya biomimikri."
"Jadi bangunan, konteks lahan di sini kita padukan dengan alam sebaik mungkin," imbuhnya.
Setelah diumumkan menjadi pemenang, nantinya Sibarani dan tim serta dua juara utama lainnya akan diajak untuk melihat secara langsung lokasi calon ibu kota negara baru, pada tahun 2020 mendatang.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)