Sambut Baik Tema Hari Natal 2019, Romo Reynaldo: Perbedaan Bukan Hal yang Harus Dipermasalahkan
Romo Gereja Santo Nikodemus, Reynaldo Antoni Haryanto menyampaikan, adanya perbedaan antar umat beragama bukan menjadi permasalahan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) telah menetapkan tema Hari Natal bersama yakni "Hiduplah sebagai Sahabat bagi Semua Orang", berdasarkan Injil Yohanes 15: 14-15.
Dengan tema ini, seluruh umat Kristen diajak untuk menjadi sahabat bagi siapa pun di Indonesia yang terdiri atas berbagai macam suku, budaya, serta keyakinan.
Bangsa Indonesia telah memiliki sejarah panjang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga disatukan oleh prinsip Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda, namun tetap satu.
Romo Gereja Santo Nikodemus, Reynaldo Antoni Haryanto menyampaikan, dirinya bersyukur terlahir di negara yang terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda.
"Saya bersyukur lahir di Indonesia, karena saya bisa berjumpa dengan berbagai macam orang, dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda dan beragam," ujar Romo Reynaldo di Studio Menara Kompas, Selasa (24/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Sehingga dengan tema yang diusung pada Hari Natal tahun ini, menurutnya, adanya perbedaan antar umat beragama bukan menjadi permasalahan.
"Ketika pesan Natal tahun ini dikatakan sebagai sahabat bagi semua orang, artinya kita tidak perlu memikirkan perbedaan itu sebagai sebuah hal yang harus dipermasalahkan," ungkapnya.
"Semua orang unik, jadi enggak harus dibesar-besarkan, dan enggak usah dipermasalahkan," jelas Romo.
Ia mengatakan, antara umat beragama harus bersahabat dan menjadi saudara.
"Tapi pandanglah orang yang ada di sekitar kita sebagai saudara se-bangsa se-tanah air, yang selama dia di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia, itu saudara kita, sahabat kita," katanya.
"Apapun warna kulitnya, jenis rambutnya, bahasanya, dia sahabat," ungkap Romo Reynaldo.
Sehingga ia mengimbau setiap umat beragama tak boleh alergi dengan sebuah perbedaan.
"Makanya tidak boleh alergi dengan perbedaan, lalu tidak boleh alergi lagi dengan kehadiran orang lain yang berbeda," katanya.
Menurut Romo, permasalahan agama di Indonesia karena adanya alergi dengan perbedaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.