Sambut Baik Tema Hari Natal 2019, Romo Reynaldo: Perbedaan Bukan Hal yang Harus Dipermasalahkan
Romo Gereja Santo Nikodemus, Reynaldo Antoni Haryanto menyampaikan, adanya perbedaan antar umat beragama bukan menjadi permasalahan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
Ia ingin umat Kristiani bisa menciptakan kebersamaan, dan saling pengertian kepada semua orang.
"Melalui semangat Natal pada 2019 ini, hendaknya umat Kristiani dapat mengambil hikmahnya, bagi membangun kebersamaan, saling pengertian, dan hidup harmonis dalam rumah besar bangsa Indonesia," imbuh Fachrul.
Fachrul juga mengajak untuk berbuat kebaikan, karena menurutnya agama adalah sumber dari kebaikan tersebut.
"Agama adalah sumber dari semua kebaikan, dan bukan sebaliknya, sebagai sumber kekerasan," kata Fachrul Razi.
Ia mengimbau umat Kristiani untuk tak percaya dengan kekerasan yang mengatasnamakan agama tertentu.
Menurutnya, apabila timbul suatu kekerasan dalam perayaan Hari Natal ini, dan mengatasnamakan agama di belakangnya, maka itu adalah suatu ketidakpahaman dalam beragama.
"Apabila ternyata ada konflik dan kekerasan yang mengatasnamakan agama, pastilah itu karena kekurang pahaman dalam ajaran agama," kata Fachrul.
Sebagai Menteri Agama Republik Indonesia, ia meminta semua umat beragama bisa menjalankan ibadahnya dengan tenang.
Ia mengatakan, menjalankan ibadah dengan tenang ini merupakan budaya dari bangsa Indonesia.
"Saya berpesan, bahwa memberi kemudahan bagi pemeluk agama apapun untuk menjalankan ibadahnya dengan tenang, sudah menjadi budaya bangsa Indonesia sejak lama," ungkapnya.
Selain itu, Fachrul juga berpesan, merayakan perayaan agama dengan berlebihan bukan menjadi budaya bangsa Indonesia.
Sehingga, ia meminta semua umat beragama tidak merayakan peringatan agamanya secara berlebihan.
"Bertenggang rasa untuk tidak melaksanakan suka cita ibadah secara berlebihan juga menjadi budaya yang kita buat pedoman," katanya.
Fachrul menyampaikan, sebuah toleransi antar umat beragama merupakan kunci dari kerukunan.
"Toleransi dan tenggang rasa secara timbal balik itu adalah kata kunci dari moderasi dan kerukunan beragama di Indonesia," imbuh Fachrul.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.