Tanggapan Pelaku Perfilman soal Pemblokiran IndoXXI, Salah Penonton atau Penyedia Layanan?
Tanggapan pelaku perfilman Suluh Pamuji soal pemblokiran IndoXXI, apakah itu salah penonton atau penyedia layanan?
Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
Untuk itu, Tribunnews.com pun menghubungi salah seorang pelaku perfilman bernama Suluh Pamuji untuk menanggapi persoalan tersebut.
Menurutnya, penutupan situs IndoXXI bisa ada dua kemungkinan, tergantung dari sudut pandangnya.
"Dari sudut pandang produsen pasti setuju, namun dari sudut pandang konsumen bisa jadi sebaliknya," ujar Suluh kepada Tribunnews.com, Rabu (25/12/2019).
Suluh yang juga seorang kurator dan progammer film menjelaskan pengaruh meminimalisir film bajakan di masa mendatang.
Pengaruh yang mendasar menurutnya adalah dari Internet.
"Internet menawarkan kemudahan di satu sisi, tapi di sisi lain ia membuka lebar peluang peretasan," ujarnya.
Menurutnya, adanya pembajakan sarat kaitannya dengan ketimpangan akses.
"Pembajakan itu ada dan besar dalam konteks ketimpangan terhadap akses,"
"Ya kalau ketimpangan terhadap akses tidak berhasil diminimalisir, pembajakan juga tidak akan dapat diminimalisir," ujar pria berusia 32 tahun itu.
Lalu siapakah pihak yang bersalah dalam kasus pemblokiran IndoXXI?
Suluh pun menjelaskannya menggunakan analogi awam.
"Kurang lebih analogi awamnya begini, kalau bisa akses produk yang sama dan gratis, kenapa harus memilih yang bayar," ujar Suluh.
Menurutnya, penonton tidak bisa disalahkan maupun dianggap berdosa.
Alasannya adalah pada dasarnya status dari penonton adalah seorang konsumen.