Uskup Kardinal Suharyo Minta Jemaat Membaca Tanda-tanda Zaman
"Di Gereja saya mengatakan kepada para jemaat supaya membaca tanda-tanda jaman," ujarnya dalam konferensi pers di Gereja Katedral
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uskup Ignatius Kardinal Suharyo dari Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dalam khotbahnya meminta agar para jemaat membaca tanda-tanda zaman.
"Di Gereja saya mengatakan kepada para jemaat supaya membaca tanda-tanda jaman," ujarnya dalam konferensi pers di Gereja Katedral. Jakarta, Rabu (25/12/2019).
Menurutnya, banyak tanda-tanda zaman yang positif di Indonesia, selain adanya tanda-tanda zaman yang menurutnya negatif seperti intoleransi antar umat beragama.
Ia memaparkan, salah satu tanda-tanda zaman yang positif adalah kabar bahwa akan berkumpulnya ahli ekonomi dari seluruh dunia pada bulan April di Italia untuk mencari cara agar ekonomi dunia semakin manusiawi.
"Sekarang ini rupanya persaingan bebas, sehingga banyak yang kalah. Masalahnya bagaimana caranya agar para ekonom muda itu mengusahakan sistem ekonomi dunia yang berwajah solidaritas, manusiawi dan sebagainya," ujarnya.
Kardinal Suharyo juga menyampaikan tanda-tanda zaman yang positif lainnya, yaitu telah ditandatanganinya deklarasi Abu Dhabi dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia di Uni Emirat Arab, Senin (4/2/2019) lalu.
Dalam deklarasi yang disebut 'Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan' berupaya mendorong hubungan yang lebih kuat antar umat manusia.
Baca: Yudi Latif: Berlebihan Kalau Negara Sendirian Urusi Urusan Keagamaan
"(Deklarasi) itu sekarang menjadi pegangan bagi banyak komunitas untuk terlibat dalam pembangunan kemanusiaan, pembangunan persaudaraan universal, dan tentunya pembangunan persaudaraan di Indonesia," ujarnya.
Baca: Kunjungi Gereja Katedral Jakarta, Anies Baswedan Ajak Semua Umat Beragama Jalin Persatuan
Uskup Kardinal Suharyo juga menyayangkan tampaknya juga tanda-tanda zaman yang negatif saat ini, salah satunya terkait ujaran kebencian dan intoleransi. Tapi dia menilai hal itu merupakan bagian dari tantangan zaman.
"Sayangnya di negara kita ini juga ada tanda-tanda zaman yang membuat kita prihatin. Tapi tidak berkecil hati karena ini tantangan untuk diatasi dan dicarikan jalan keluarnya," ujarnya.