Di Dalam Natal, Saut Situmorang Ajak Warga Batak Kokoh dalam Integritas
Maruarar pun mengapresiasi Saut yang telah berbuat untuk Indonesia. Ia mengajak orang Batak bisa meniru Saut yang jujur dan berintegritas.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orang Batak, dimanapun berada, harus memegah teguh nilai-nilai luhur.
Misalnya jujur, mandiri dan berani.
Demikian disampaikan mantan anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang, di hadapan ribuan orang Batak yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), yang merayakan Natal Bersama di Gedung Mulia, Jakarta Timur, Rabu (25/12/2019) malam.
Dengan tema "Cerdik Seperti Ular, Tulus Seperti Merpati," Natal ini diselenggarakan oleh Komunitas Batak Bersatu.
Acara ini pun dihadiri oleh enam puak, yaitu Batak Toba, Karo, Simalungun, Angkola, Pakpak, dan Mandailing semata.
"Style orang Batak bisa berubah, namun integritas jangan berubah," kata Saut Sitomorang, yang didampingi tokoh nasional Maruarar Sirait.
Maruarar pun bertanya kepada Saut soal KPK yang pernah ada Saut di dalamnya.
Sebab KPK merupakan lembaga yang paling dipercaya oleh rakyat, bersama dengan TNI dan lembaga keperesidenan. Maruarar bertanya, apa alasannya.
Saut pun menjawab bahwa alasannya adalah karena menjaga integritas itu. Ia pun sering menghadapi demo saat menjadi pimpinan KPK.
"Namun harus tetap berintegritas. Jangan menyerah dan jangan takut," ungkap Saut.
Maruarar pun mengapresiasi Saut yang telah berbuat untuk Indonesia. Ia mengajak orang Batak bisa meniru Saut yang jujur dan berintegritas.
Hal menarik, Saut pun dengan lincah memainkan saxophone dengan lincah. Tanpa sungkan, ia juga ikut menari dan memainkan Gordang, yang merupakan gendangnya orang Batak.
Tak ketinggalan, karena bermarga Situmorang, penyanyi legendaris Viktor Hutabarat pun menyanyikan lagu Situmorang. Ribuan warga Batak pun ikut mendendangkan lagu tersebut.
Sementara itu, dalam pesan natal, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Gomar Goeltom, mengajak orang Batak yang beragama Kristen dan Katolik untuk mengutamakan kepentingan umum dibandingkan dengan kepentingan pribadi dengan sifat egoistik. Hal ini merupakan ajaran kasih dari Yesus.
"Kita harus mencintai sesama, menjadi sahabat bagi semua. Bukan hanya ingin dcintai. Kita harus memperhatikan orang lain, bukan hanya minta diperhatikan. Kalau semua egois, ingin dicintai saja, ingin diperhatikan saja, maka ruang publik akan riuh dengan kontestasi saja," ungkap Gomar.
Sementara agamawan Romo Benny Soesatyo, dalam doanya, memohon kepada Tuhan agar warga Indonesia, dari pemimpin hingga rakyatnya, selalu diberikan berbagai keutamaan yang mampu mengantarkan Indonesia kepada peradaban yang maju.
"Semoga kita senantiasa bersatu dan senantiasa memberikan kegembiraan," ungkap Romo Benny.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.