Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakai Dompet Digital, Jajan di Kantin UI Tak Perlu Uang Receh Lagi

Pernah merasakah saat jajan atau berbelanja, terutama di kantin atau warung, kerap kali kerepotan mencari recehan atau uang pecahan kecil karena si pe

BizzInsight
zoom-in Pakai Dompet Digital, Jajan di Kantin UI Tak Perlu Uang Receh Lagi
Tribunnews/Firda Fitri Yanda
Siti Nurhasanah atau yang sering dipanggil Bu Yanto. Pedagang soft drink di kantin Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) saat Forum Pedagang Baik di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (18/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Pernah merasakah saat jajan atau berbelanja, terutama di kantin atau warung, kerap kali kerepotan mencari recehan atau uang pecahan kecil karena si pedagang tidak punya kembalian? Kalau iya, Anda tidak sendirian. Apalagi di kantin umumnya masih mengandalkan sistem pembayaran tunai.

Tak cuma pembeli, pedagang pun kerap menghadapi hal ini. Seperti yang dikeluhkan oleh Siti Nurhasanah, pedagang dan pemilik kios minuman ringan di kantin Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

“Saya paling sering tuh (susah) nyari kembalian receh 500, 2000, dan puluhan ribu. Kalau ga ada saya harus nuker dulu, dan kalau ada lebih pun, saya paling pelit untuk nuker-nuker karena takut uang receh saya habis,” ujarnya saat Forum Pedagang Baik di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (18/12/2019).

Tapi, ungkap Bu Yanto, permasalahan ini tak lagi dia alami semenjak April 2019. Setelah sistem pembayaran GoPay mulai diberlakukan di kantin Fasilkom UI, sejak saat itu juga ia merasa transaksi jadi lebih mudah.

Baca: Teknologi Permudah UMKM Kuliner Berinovasi Melalui Genggaman Tangan

Suasana kantin Fasilkom UI, tempat Siti Nurhasanah berdagang minuman ringan, Rabu (18/12/2019).
Suasana kantin Fasilkom UI, tempat Siti Nurhasanah berdagang minuman ringan, Rabu (18/12/2019). (Tribunnews/Firda Fitri Yanda)

“Semenjak April 2019, saya ga perlu susah lagi buat cari kembalian. Semua berkat GoPay, transaksi jadi cepat dan saya ga perlu mikirin kembalian lagi. Saya cuma perlu sebut total harga, dan konsumen tinggal menunjukkan buktinya ke saya. Ini jauh lebih santai,” terang Bu Yanto.

Baru berjalan kurang dari setahun, hampir 50 persen konsumennya kini menggunakan GoPay. Ia pun terus mempromosikan kepada para konsumen yang kebanyakan mahasiswa untuk menggunakan GoPay. “Karena saya ga perlu cari kembali, dan ga terlalu cape ketika melayani,” ujarnya.

Bahkan semenjak memakai GoPay angka penjualan Bu Yanto semakin meningkat. “Misalnya ada cashback minimal 10000, konsumen yang tadinya belanja kurang dari nominal tersebut saya kasih tau buat tambah lagi aja sampai 10000 biar dapat cashback. Mereka pun kebanyakan mau dan akhirnya saya makin lebih untung,” ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Lewat aplikasi GoBiz, pedagang UMKM seperti Bu Yanto semakin dimudahkan dalam pencatatan riwayat transaksi harian, laporan penjualan, serta mengintegrasikan GoPay ke dalam operasional bisnis mereka tanpa hambatan. GoBiz sendiri adalah aplikasi yang digunakan pemilik merchant GoPay dan GoFood untuk mengelola bisnisnya secara mudah.

“Dulu saya ga pernah catat jualan yang saya lakukan tiap hari, tapi semenjak pakai GoBiz, saya buka aplikasi ini aja udah ketahuan berapa pendapatan saya hari ini dengan memotong berapa modal yang saya keluarkan. Jadi saya semakin mudah dan untung, pelanggan saya juga merasakan demikian,” terangnya.

Namun nyatanya, tak seperti Bu Yanto, masih banyak pedagang kecil lainnya di Universitas Indonesia yang belum secara maksimal memanfaatkan fitur GoBiz.

Mengetahui hal tersebut, GoPay pun mengadakan sebuah wadah komunikasi bernama “Forum Pedagang Baik”.

Baca: Cari Kuliner Unik dan Enak di Semarang? Dengan Gojek, #PastiAdaJalan

Forum yang diadakan pada Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia, Depok, pada Rabu (18/12/2019) lalu mempertemukan para pedagang atau merchant di UI. Selain menjadi wadah silaturahmi, para pedagang mendapatkan edukasi terkait pemanfaatan GoBiz dan strategi agar usaha mereka makin berkembang pesat.

Antusiasme para peserta Forum Pedagang Baik di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (18/12/2019).
Antusiasme para peserta Forum Pedagang Baik di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (18/12/2019). (Tribunnews/Firda Fitri Yanda)

Selain itu, di forum ini para merchant GoPay juga diajak untuk memanfaatkan GoFood. Hal dimaksud agar tak hanya konsumen mahasiswa di sekitar kampus saja yang menjadi pelanggan mereka, namun juga menjangkau konsumen lebih luas lagi  yang berada dalam radius 15 km.

Baca: GoPay Sosialisasi Implementasi Qris ke Sektor Pendidikan

Baru pertama kali diadakan di kampus UI, Forum Pedagang Baik ini ternyata telah berlangsung di 10 kota di berbagai lokasi seperti kantin mall, kantin karyawan, dan sejumlah pasar di kota besar Indonesia seperti di Jabodetabek, dan kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatera.

Lewat hadirnya Forum Pedagang Baik ini diharapkan para merchant yang menggunakan GoPay tak hanya mendorong penjualan, pedagang kecil dengan mimpi besar ini bisa terus naik kelas. (*)

Penulis: Firda Fitri Yanda

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas