Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tolak Tawaran Perwakilan Kedubes China, Massa Aksi Bela Uighur Siap Hujan-hujanan

"Mestinya, Kedubes China juga bisa menjadi tuan rumah yang baik juga. Jangan tamu diterima di emperan tetangga. Itu sopan tidak?"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tolak Tawaran Perwakilan Kedubes China, Massa Aksi Bela Uighur Siap Hujan-hujanan
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
AKSI SOLIDARITAS - Ribuan umat muslim dari berbagai elemen memadati Konjen Republik Rakyat China (RRC) di Jl Mayjen Sungkono, Surabaya, Jumat (27/12). Dalam aksinya mereka menuntut agar pemerintah China menghentikan kekerasan umat Islam di Uyghur, Xinjiang, China. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ *** Local Caption *** Aksi Demontrasi Solidaritas Muslim Uyghur di Konjen RRC Surabaya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa demonstran yang menggelar aksi unjuk rasa bela Islam Uighur di Kantor Kedubes Cina, Kuningan, Jakarta Selatan, menolak tawaran perwakilan Kedubes China di Jakarta untuk berdialog.

Ketua PA 212 Slamet Ma'arif, usai audiensi mengungkapkan, upaya audiensi antara perwakilan massa demonstran dengan pihak perwakilan Kedubes China tidak berjalan mulus.

Hal itu terjadi karena saat delegasi perwakilan massa aksi hendak diterima, ternyata di tengah jalan, terjadi banyak perubahan atau tidak berjalan sesuai informasi yang semula mereka terima.

"Bahwasanya menurut informasi tadi negosiasinya, kita akan diterima oleh perwakilan dari Kedubes cHina, tapi tempatnya tidak di dalam kedubes, tetapi di kantor sebelah."

"Saya tanya kepada umat, terima atau tolak?," ujar Slamet dari atas mobil komando, Kantor Kedubes Cina, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2019).

"Tolak, tolak.." seru massa aksi menyambut ujaran Slamet Ma'arif.

Berita Rekomendasi

Slamet mengatakan, pihaknya hari ini berniat bertamu dengan baik lantaran telah menyampaikan surat pemberitahuan sebelumnya.

"Mestinya, Kedubes China juga bisa menjadi tuan rumah yang baik juga. Jangan tamu diterima di emperan tetangga. (Itu) sopan tidak? Beradab tidak? Beretika tidak? Makanya kami tolak," tutur Slamet Ma'arif.

AKSI SOLIDARITAS - Ribuan umat muslim dari berbagai elemen memadati Konjen Republik Rakyat China (RRC) di Jl Mayjen Sungkono, Surabaya, Jumat (27/12). Dalam aksinya mereka menuntut agar pemerintah China menghentikan kekerasan umat Islam di Uyghur, Xinjiang, China. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
AKSI SOLIDARITAS - Ribuan umat muslim dari berbagai elemen memadati Konjen Republik Rakyat China (RRC) di Jl Mayjen Sungkono, Surabaya, Jumat (27/12). Dalam aksinya mereka menuntut agar pemerintah China menghentikan kekerasan umat Islam di Uyghur, Xinjiang, China. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Ketua PA 212 itu juga menegaskan pihaknya tidak akan melakukan audiensi dengan Kedubes China apabila pertemuan tidak dilakukan di kantor Kedutaan Besar China.

Mereka bahkan menegaskan, sekalipun diguyur hujan, tidak akan menghentikan unjuk rasa apabila pihak Kedubes Cina tidak segera menerima delegasi mereka di kantor Kedutaan Besar China.

"Kami katakan kami akan masuk kalau ke dalam kantor Kedubes cina. Kalau kami tidak akan terima kalau tidak di kedubes," ujarnya.

"Apakah kita sepakat tidak pulang sebelum diterima di Kedubes cina? Tidak pulang sebelum diterima? Siap hujan-hujanan? Siap sampai diterima?," tambahnya menegaskan dari atas mobil komando.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas