Febri Diansyah Diberi Kunci Duplikat oleh Istri
Dari yang saya ketahui selama interaksi saya dengan KPK apakah ketika saya berada di luar KPK, dipencegahan, dibiro humas,
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
Intinya agar teman-teman wartawan lebih enak kerjanya, tahu siapa yang ditanya, dan interaksinya bisa lebih maksimal.
Selama kurang lebih tiga tahun menjadi juru bicara, apa suka dukanya? Merasa beratkah melepas jabatan tersebut?
Semuanya suka kok. Biar juru bicara baru lebih bersemangat he-he.Yang duka-duka tidak usah disebutin. Masa baru hari pertama (jadi juru bicara) dikasih tahu dukanya. Tidak lah semuanya kan proses kerja. Kalau yang paling saya rasakan lebih ke soal waktu.Terutama waktu bersama keluarga. Mungkin itu saja yang agak signifikan.
Baca: Firli Bahuri Tunjuk Ipi dan Ali Gantikan Febri Diansyah Jadi Juru Bicara KPK, Ini Alasan Ada 2 Jubir
Saat menjadi juru bicara bagaimana Anda membagi waktu bersama keluarga?
Semua rencana gagal begitu ya ha-ha. Semua rencana membagi waktu gagal. Hari ini ingin bersama keluarga, tahu-tahu tidak jadi. Mungkin karena kebetulan intensitas di KPK sangat padat ya. 2017, 2018, 2019 itu sangat padat. Salah satunya kegiatan operasi tangkap tangan.
Pencegahan juga tim koordinator wilayah kan turun ke sejumlah wilayah dan KPK juga diserang berbagai isu hoaks ya terutama di 2019, dan bebepa isu kelembagaan.Bagi saya semuanya tugas di manapun itu mau dipencegahan, dihumas, atau sebagai juru bicara pasti ada sulitnya ada mudahnya.
Saya kira kalau bicara suka duka paling concern-nya soal waktu saja. Dan tadi pagi saya bangun tidur anak-anak langsung bertanya gitu kan "Bapak sudah tidak lagi sebagai juru bicara?"
Mereka senang sekali. Langsung lompat dan teriak seperti itu saya agak telat merespon itu karena saya berpikir ternyata memang waktu saya dengan mereka mungkin agak jarang ya selama ini.
Baca: KPK Tunjuk Pengganti Febri Diansyah Sebagai Juru Bicara
Dan mungkin saya tidak bisa membagi waktu atau mungkin saja memang pekerjaan menuntut perhatian yang lebih karena interaksi bersama teman-teman media baik yang di Jakarta, baik di daerah, isu kan bisa berkembang 24 jam.
Setelah tidak lagi menjadi juru bicara, langsung diminta liburan sama anak-anak?
Belum, mereka memang sedang liburan sih. Minimal main ludo dan main monopoli bersama bisa lebih lama.
Pernahkah momen bersama keluarga batal karena pekerjaan?
Ada rencana acara keluarga kami mau pergi untuk bertemu keluarga besar yang akhirnya saya tidak bisa hadir ke sana. Acaranya tidak dibatalkan, tapi saya tidak bisa hadir ke sana karena harus ke kantor.
Dan saya kira bukan hanya saya sebagai juru bicara, ada tim juga yang saat itu meninggalkan keluarganya. Tim pemberitaan di biro humas, dan kami pikir itu belum seberapa dibandingkan dengan tim yang melakukan operasi berhari-hari harus meninggalkan keluarga.
Bahkan mungkin menjadi orang lain untuk operasinya bisa berhasil seperti itu. Jadi bagi kami itu bisa dikontribusikan untuk KPK.
Keluarga pernah minta untuk tidak lagi di KPK?
Saya sudah diikhlaskan oleh istri. Salah satu bentuk keikhlasan istri saya sebagai juru bicara itu adalah dengan memberikan kunci duplikat ha-ha. Jadi kalau bagi Anda para suami kalau suatu hari Anda diberikan kunci duplikat mungkin Anda harus berterimakasih karena istrinya ikhlas ha-ha. Karena waktu pulang kantor pasti berbeda.
Teman-teman media misalnya di sini, disuruh prime time-nya kan jam 17.00 ada, jam 19.00 ada, jam 20.00 ada, apalagi kalau ada operasi tangkap tangan atau penggeledahan di daerah, sering sekali update informasi itu diberikan setelah jam 12 malam di kantor KPK. Itu sering terjadi kemarin.
Dan tidak mungkin juga saya tinggalkan kantor kalau kondisi masih seperti itu.
Sementara informasi terlalu awal juga justru beresiko bagi tim di lapangan. Jadi mencari timing itu yang saya kira menjadi tantangan sebagai juru bicara.
Baca: Gantikan Febri Diansyah Cari Plt Jubir KPK, Firli Bahuri: Sabar, 1.641 PegawaiTak Ada yang Kompeten?