BMKG Tegaskan Tak Ada Larangan ke Pantai saat Tahun Baru
Menghindari kejadian tsunami di Banten setahun yang lalu, Dwikorita menyampaikan beberapa hal kepada masyarakat
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali menegaskan tidak ada larangan bagi masyarakat untuk beraktivitas di Pantai saat malam tahun baru.
"Perlu diluruskan kembali. Kami tidak melarang tahun baru di pantai. Tapi kami memberikan informasi bahwa ada potensi gelombang tinggi cuaca ekstrim terutama dibeberapa wilayah," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (30/12/2019).
Dia mengatakan tidak melarang masyarakat untuk bermain-main di pantai di malam tahun baru.
Akan tetapi masyarakat perlu mengantisipasi beberapa hal, yang mana satu diantaranya terkait potensi cuaca yang terjadi belakangan.
"Jika akan melakukan aktivitas di pantai, tadi sudah saya sebutkan mulai pagi sampai siang, insya Allah cuaca masih cerah berawan. Biasanya mulai ekstrim itu menjelang sore, dan juga gelombang tinggi," ujarnya
Menghindari kejadian tsunami di Banten setahun yang lalu, Dwikorita menyampaikan beberapa hal kepada masyarakat yang akan melakukan aktivitas di pantai.
Baca: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Selasa 31 Desember 2019, Waspada Hujan Lebat dan Petir
Di antaranya, masyarakat yang akan melakukan aktivitas di pantai pada malam hari supaya memiliki jarak aman sekiranya 200 meter dari bibir pantai.
"Yang terpenting apabila ada aktivitas di pantai itu jangan mepet dibibir pantai. Apalagi membelakangi pantai, apalagi malam hari. Jadi harus ada radiusnya. Zona aman, katakan 200 meter dari tepi pantai. Jadi bukan melarang, tapi beradaptasi dengan kondisi musim saat ini," ujarnya
Kepala BMKG tersebut juga mengimbau pada masyarakat agar selalu memantau informasi terkait cuaca di sosial media dan website BMKG resmi, untuk mendapatkan informasi terkini secara tepat.
Serta menghindari informasi dari sumber-sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Walaupun berita hoaks itu mengatasnamakan BMKG, tapi jika itu tidak ada di sosial media atau website resmi kami itu tidak benar (beritanya)," ujarnya