Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Novel Diteriaki Pengkhianat, Pakar Ekspresi Sebut Mimik Wajah RB Kurang: Ini Bukan Motivasi Pribadi

Tersangka RB penyiram air keras Novel Baswedan ucap pengkhianat, pakar sebut ekspresi RB kurang, sebut ada dalang di balik ucapannya.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Novel Diteriaki Pengkhianat, Pakar Ekspresi Sebut Mimik Wajah RB Kurang: Ini Bukan Motivasi Pribadi
Tribunnews/Herudin
Dua tersangka penyiraman penyidik senior KPK, Novel Baswedan, berinisial RM dan RB dibawa petugas untuk dilakukan penahanan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019). Tersangka yang merupakan anggota Polri aktif tersebut akan ditahan selama 20 hari ke depan di tahanan Bareskrim Mabes Polri. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM - Satu dari dua tersangka penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, RB, sempat meneriaki korbannya sebagai pengkhianat.

Pakar Ekspresi, Handoko Gani menyebut ekspresi dan gestur RB saat menyebut Novel Baswedan sebagai pengkhianat tidak bisa langsung dianalisis.

Handoko mengungkap bahwa ada kemungkinan bagaiamana cara RB bersikap bisa saja tidak sepenuhnya benar dan ada yang disembunyikan.

Dilansir Tribunnews.com, hal tersebut diungkapkan Handoko dalam tayangan 'Apa Kabar Indonesia Malam' unggahan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (29/12/2019).

Handoko mengimbau masyarakat untuk tidak secara gamblang mengartikan gerak-gerik RB dan untuk tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan.

"Kita semua harus sama-sama jernih melihat ini semua, artinya bahwa ekspresi wajah, gestur, bahkan suara dan ucapan itu bukan 100 persen asli, tapi bisa juga sengaja disembunyikan," terang Handoko.

Dua pelaku penyiraman Penyidik KPK, Novel Baswedan dengan air keras, RM dan RB keluar dari Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, untuk dipindahkan ke Rutan Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019) siang. Keduanya yang merupakan polisi aktif ditangkap di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Warta Kota/Adhy Kelana
Dua pelaku penyiraman Penyidik KPK, Novel Baswedan dengan air keras, RM dan RB keluar dari Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, untuk dipindahkan ke Rutan Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019) siang. Keduanya yang merupakan polisi aktif ditangkap di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Warta Kota/Adhy Kelana (Warta Kota/Adhy Kelana)

Handoko menyebut yang berhak untuk menilai bagaimana tindakan RB saat menyebut Novel Baswedan pengkhianat adalah pakar atau pihak kepolisian.

Berita Rekomendasi

"Yang artinya tentu tugas dari analis misalnya saya ataupun nantinya petugas kepolisian itu untuk mengungkap yang mana yang benar dan yang mana yang tidak," imbuh Handoko.

Setelah melihat video ucapan RB tersebut, Handoko merasa ada kejanggalan.

Di antaranya adalah wajah RB yang menurut Handoko tidak menunjukkan ekspresi rasa takut.

"Kalau kita lihat apa yang terjadi dari videoklip yang (durasinya) cukup sebentar ini, mulai dari keluar pintu kaca sampai dengan tadi dirangkul dan berbicara di depan media," kata Handoko.

"Ini memang menjadi satu pertanyaan besar dengan ekspresi wajah yang seperti demikian dan gestur yang seakan tidak menunjukkan rasa takut," jelasnya.

Selain tak ada ekspresi rasa takut, ucapan RB soal Novel Baswedan sebagai pengkhianat juga dinilai janggal.

Pasalnya, RB mengucapkan hal itu tepat ketika ia digiring di depan awak media.

Handoko menyebut kemungkinan RB memang mengucap secara spontan atau memang sudah lama ingin mengungkapkan hal itu.

"Tiba-tiba bisa menyatakan Bang Novel ini pengkhianat, ini satu pertanyaan yang unik, yang artinya apakah ini sengaja diucapkan dalam konteks pertemuan dengan media," kata Handoko.

"Ataukah itu memang tidak sengaja dan merupakan luapan batin dari Beliau," imbuhnya.

Handoko menilai ekspresi wajah RB sebagai satu di antara tersangka yang selama ini dicari polisi harusnya lebih dari itu.

"Untuk bisa seseorang menyiram dengan air keras yang kita definisikan bersama sebagai tindakan yang keji, harusnya ekspresinya lebih dari itu," terang Handoko.

Bahkan Handoko berasumsi bahwa sebenarnya yang dilakukan RB dengan ucapannya itu bukanlah keinginan pribadi.

Maka dari itu, ucapan RB menimbulkan pertanyaan baru apakah ada sosok di balik RB.

"(Saya) berasumsi bahwa ini bukan motivasi pribadi," ujar Handoko.

"Tapi kalau bukan motivasi pribadi dan sengaja mengucapkan 'pengkhianat', tentunya ini menjadi unik."

Handoko pun mengimbau pihak kepolisian untuk bisa menggali lebih dalam sosok RB dan kemungkinan adanya pihak-pihak lain di baliknya.

Diberitakan Kompas.com, RB mengucapkan sosok Novel Baswedan sebagai pengkhianat ketika ia digiring dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Polri, Sabtu (28/12/2019).

"Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia pengkhianat," ucap RB di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Menanggapi hal itu, Tim Advokasi Novel Baswedan sempat mempertanyakan ucapan RB.

Anggota Tim Advokasi Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa menyebut ucapan itu bisa menjadi petunjuk bagi penyidik untuk menelusuri kasus Novel.

"Pernyataan tersebut memberi petunjuk terkait kasus ini. Memberantas korupsi tanpa pandang bulu, termasuk korupsi di lepolisian, kok dianggap berkhianat (oleh pelaku yang juga anggota kepolisian)?" ujar Alghiffari, Senin (30/12/2019).

Alghiffari berasumsi ada dalang di balik tindakan penyiraman oleh tersangka RB dan RM.

Berikut video lengkapnya:

(Tribunnews.com/Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas