Jadi Gubernur Tervokal 2019, Anies Baswedan Dikritik Politisi Gerindra: Leadership Masih Diragukan
Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama dua tahun ini mendapat kritikan pedas dari Politisi Gerindra, Kamarussamad.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selama dua tahun terakhir mendapat kritikan pedas dari Politisi Gerindra, Kamarussamad.
Kamarussamad menilai kepemimpinan Anies dalam berbagai kebijakan pemerintah masih sangat diragukan.
Dilansir Kompas.com, hal tersebut disampaikan Kamarussamad dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2019).
Penilaian Kamarussamad didasari dari peristiwa kesalahan penyusunan anggaran.
Fenomena lem Aibon yang berujung pada pemberhentian sejumlah pelaksana harian (PLH) di Pemprov DKI juga dinilai sebagai kesalahan Anies.
"Hal ini menunjukkan leadership Pak Anies dalam kebijakan pemerintahan masih sangat diragukan," ujarnya.
Kamarussamad menilai kuasa penggunaan anggaran berada di tangan gubernur.
Sedangkan para PLH merupakan bagian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjalankan kebijakan sesuai arahan gubernur.
Selain itu, Kamarussamad menyebut Anies mencoba menempatkan posisi gubernur untuk kepentingan politik.
Dalam hal ini, Anies dinilai memanfaatkan momen-momen perayaan keagamaan untuk menggalang perhatian kelompok tertentu.
Menurut Kamarussamad, kebutuhan akan lapangan pekerjaan di Jakarta lebih penting.
Tidak Jelas Fokusnya
Kamarussamad juga menilai, banyak kebijakan dan program yang dibuat Anies namun fokusnya tidak jelas.
"Saya lihat justru kepemimpinan Gubernur Anies ini penuh dengan fokus yang tidak jelas," katanya.
Kamarussamad mencontohkan, satu diantara langkah maju Anies adalah menggelontorkan banyak insentif untuk guru-guru mengaji.
Namun di waktu bersamaan, ada seorang nenek warga Koja, Jakarta Utara, yang menggendong almarhum cucunya ke rumah sakit karena tidak tersedia mobil ambulans.
Peristiwa yang terjadi pada pertengahan September 2019 itu mencerminkan minimnya fasilitas dasar kesehatan untuk masyarakat Jakarta.
"Di aspek pendidikan dia maju, tapi di aspek pelayanan kesehatan dia terabaikan, ada sesuatu yang missed di situ," ujar Kamarussamad.
Puji Jokowi
Dalam kesempatan tersebut, Kamarussamad memberikan nilai yang baik untuk kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi dinilai Kamarussamad banyak melakukan perubahan.
Perubahan tersebut khususnya dalam kebijakan ekonomi.
Antara lain mulai dari pembangunan gedung di kampung terpencil dan perbatasan, hingga pembangunan tol.
"Menghubungkan satu kabupaten dengan kabupaten lain dengan jalan tol, kemudian membangun bendungan, kemudian mendorong adanya irigasi-irigasi khususnya di sektor pertanian," kata dia.
Gubernur Tervokal 2019
Sementara itu Anies Baswedan menjadi nomor satu dalam 10 nama gubernur dan wakil gubernur terpegah (top person) dan tervokal di media online sepanjang 2019 versi Indonesia Indicator (I2).
Dilansir Kompas.com, dari 10 gubernur tersebut, Anies Baswedan menduduki posisi pertama untuk kedua kategori tersebut.
Anies menguasai panggung pemberitaan dari 4.019 media online di Indonesia sepanjang 2019.
“Selama satu tahun terakhir, nama Anies menghiasi sekitar 83.627 berita,” ujar Direktur Komunikasi I2, Rustika Herlambang.
Anies Baswedan menurut Rustika kerap disorot terkait pembangunan infrastruktur.
Antara lain perluasan trotoar dan revitalisasi jembatan penyeberangan orang (JPO).
Rustika juga menyebut Anies banyak diberitakan terkait transparansi anggaran seperti kasus pengadaan lem Aibon.
Berikut 5 besar gubernur terpegah (top person) dan tervokal di media online sepanjang 2019
1. Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) : 83.627 berita
2. Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) : 36.140 berita
3. Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur) : 31.010 berita
4. Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) : 25.662 berita
5. Edy Rahmayadi (Gubernur Sumatera Utara) : 22.229 berita
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa/Reni Susanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.