Pangdam Cenderawasih Pimpin Upacara Pelepasan Jenazah Prajurit TNI yang Gugur di Keerom
Anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 713/ST yang tengah mengambil logistik gugur setelah terjadi kontak tembak dengan Kelompok KSB
Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab memimpin langsung upacara pelepasan Jenazah Sertu Anumerta Miftachur Rohmat di Makorem 172/PWY Abepura, Selasa (31/12/2019).
Herman selaku Pangkoops TNI Wilayah Papua secara memimpin langsung Upacara Pelepasan jenazah almarhum Sertu Anumerta Miftachur Rohmat yang gugur dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Pos Kaliasin, Kabupaten Keerom Papua, Senin (30/12/2019).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, jenazah diberangkatkan dari Makorem 172/PWY pada pukul 05.00 WIT menuju Bandara Sentani Jayapura dengan menggunakan kendaraan jenazah Kodim 1701 Jayapura dan Kendaraan Pengawalan Pomdam XVII/Cenderawasih.
Selanjutnya di Bandara Sentani Jayapura Danrem 172/PWY selaku Dankolakops menjadi Irup dalam upacara pemberangkatan jenazah almahum Sertu Anumerta Miftachur Rohmat menuju Jakarta.
Jenazah kemudian diberangkatkan ke Semarang dengan menggunakan Pesawat Garuda GA 0236 dengan didampingi langsung oleh Lettu Inf Hanif Purwanto Pasi Minlog Satgas Yonif 713/ST.
"Sesampainya di Bandara Ahmad Yani Jenazah Almarhum akan diberangkatkan menuju rumah duka di Desa Gempol Denok Dukuh Genatan Rt 5. Rw 2, Kecamatan Dempek, Kabupaten Demak, Jawa Tengah dengan menggunakan kendaraan Jenazah Kodim 0733/BS," kata Eko ketika dikonfirmasi Tribunnews.com pada Selasa (13/12/2019).
Eko menyatakan, anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 713/ST yang tengah mengambil logistik gugur setelah terjadi kontak tembak dengan Kelompok KSB oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) sekira lima kilometer dari Pos Kaliasin Kabupaten Keerom Papua pada Senin (30/12/2019).
Eko mengatakan kejadian tersebut bermula ketika sepuluh orang anggota Satgas Pamtas RI-PNG Pos Bewan Baru yang dipimpin oleh Serda Miftachur Rohmat berangkat dari pos Bewan Baru Menuju Pos Kaliasin untuk mengambil logistik.
Ia mengatakan, sekitar lima kilometer dari pos tepatnya di jembatan kayu, anggota Satgas Pamtas tiba-tiba mendapat gangguan tembakan dan penghadangan yang dilakukan oleh sekira 20 orang yang diduga dari KKSB pimpinan Jefrizon Pagawak.
Baca: Dua Prajurit TNI Gugur saat Patroli Keamanan Jelang Perayaan Natal di Papua
Eko memgatakan, kelompok tersebut menghadang anggota Satgas Pamtas RI-PNG dengan menggunakan senjata api laras panjang.
Selanjutnya, melihat hal tersebut anggota Satgas Pamtas RI-PNG dengan sigap berpencar untuk mencari tempat perlindungan dan membalas tembakan ke kelompok tersebut.
Eko mengatakan sekira 15 menit membalas tembakan anggota Satgas berhasil memukul mundur kelompok tersebut.
Ia menjelaskan, setelah kontak tembak berhenti, anggota Satgas kemudian melakukan pengecekan.
"Dari pemeriksaan tersebut didapatkan dua orang personil terkena tembakan dengan satu orang personil atas nama Serda Miftachur Rohmat terkena luka tembak pada bahu kiri depan dan dinyatakan meninggal dunia," kata Eko ketika dikonfirmasi Tribunnews.com pada Senin (30/12/2019).
Selain itu, Eko mengatakan seorang personil lainnya atas nama Prada Juwandhy Ramadhan terkena luka tembak rekoset pada pelipis kanan dan pinggang kiri.
"Prada Juwandhy dinyatakan selamat," kata Eko.
Eko melanjutkan, anggota Satgas lainnya kemudian dengan cepat membawa korban ke pos Bewan Baru untuk menunggu evakuasi.
Sedangkan Prada Juwandhy Ramadhan kemudian mendapat penanganan medis oleh Bakes Pos Bewan Baru.
"Menerima laporan tentang kejadian tersebut Kodam XVII/Cenderawasih langsung berupaya mengevakuasi kedua korban tersebut dengan menggunakan Helly untuk mendapatkan penanganan lanjutan di RS Marthin Indey," kata Eko.
Kemudian, Kodam XVII/Cenderawasih dengan tegas langsung memerintahkan anggota Pos yang lain yang berada disekitar Pos Bewan Baru untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut.
Kodam XVII/Cenderawasih juga menutup akses-akses pelarian yang mungkin akan digunakan oleh kelompok tersebut ke Negara Tetangga PNG.
"Selain itu Kodam XVII/Cenderawasih langsung melakukan koordinasi dengan Konsulat RI yang ada di Papua New Guinea untuk melakukan langkah diplomatik terkait penanganan kasus tersebut. Demikian juga untuk Pos-Pos Pamtas sepanjang RI-PNG agar meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan guna antisipasi aksi-aksi lanjutan dari KSB," kata Eko.