Penangkapan Pelaku Penyiraman pada Novel Dianggap Bukti Kapolri Sosok Berani
Menurut Adjie, kasus ini sudah berlangsung lama serta cukup menyita waktu dan menyita perhatian publik.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Publik, terutama para pegiat yang selama ini konsen dengan dengan isu-isu hak asasi manusia (HAM) pasti mengapresiasi Polri yang telah mengungkap dan menangkap terduga pelaku penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.
Demikian disampaikan peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Al Faraby.
Menurut Adjie, kasus ini sudah berlangsung lama serta cukup menyita waktu dan menyita perhatian publik.
"Sehingga kasus ini kemudian ada kemajuan dari sisi proses penyelidikannya. Tentunya ada apresiasi yang tinggi untuk Kapolri Idzam Azis," kata Adjie saat dihubungi, Kamis (2/1/2010).
Baca: Pelaku Kasus Novel Sudah Ditangkap, Jokowi Ingatkan Publik untuk Tak Berspekulasi Terlebih Dahulu
Adji menilai bahwa keberhasilan ini akan menjadi portofolio bagi Idam Azis.
Sebab saat menjadi Kapolri, publik melihat Idham sebagai sosok orang yang lebih tenang.
Publik pun menilai bahwa rejam jejak dia sebelum Kapolri mungkin tidak sehebat Tito Karnavian.
"Tapi dengan kasus ini terungkap, saya pikir ini jadi satu nilai plus untuk Pak Idham. Walaupun sosoknya tenang, tapi beliau berani untuk mengungkap kasus ini," ungkap Adji.
Di saat yang sama, sambung Adji, kasus ini menjadi tantangan buat Idham. S
Sebab isu yang yang terlempar ke publik, pelakunya bukan hanya dari kelas teri, tapi juga ada aktor di belakang itu dan menjadi testimoni Novel sendiri. Sehingga publik bertanya, apa kelanjutan pasca penangkapan dua tersangka itu.
"Jadi menurut saya apresiasi sekaligus tantangan," jelas Adji.
Terkait pelaku, Adji yakin sudah ada aturannya.
Tinggal polisi tegas terhadap sanksi yang diberikan kepada pelaku sebab ini mencoreng nama kepolisian.
"Jadi menurut saya harus ada sanksi yang tegas terhadap pelaku ini," demikian Adji.