Soal Banjir di Jakarta, Basuki Hadimuljono: Bendungan Ciawi dan Sukamahi Selesai Tahun Ini
Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa satu diantaranya sumber masalah penyebab banjir karena pembangunan dua bendungan kering yang masih tertunda.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa satu diantaranya sumber masalah penyebab banjir se-Jabodetabek adalah karena pembangunan dua bendungan kering yang masih tertunda.
Dua bendungan itu adalah Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi.
Menurut Basuki, lambatnya penyelasaian kedua bendungan itu terjadi karena sulitnya mendapatkan izin pembebasan lahan dari masyarakat setempat.
"Kemudian, Bendungan Ciawi dan Sukamahi, pembebasan lahannya sudah 90 persen lebih hampir 95 persen, kami targetkan tahun 2020 ini akan selesai," kata Basuki, dilansir YouTube Berita Satu, Rabu (1/1/2020).
Lebih lanjut, Basuki menaruh harapan besar kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera menyelesaikan masalah pembebasan lahan.
"Mudah-mudahan dengan beberapa program itu akan mengurangi atau menambah kesiapsiagaan kita,"
"Menghadapi musim-musim hujan berikutnya yang mungkin menjadi lebih besar dari apa yang kita rasakan hari-hari ini," jelas Basuki Hadimuljono.
Menurut BMKG, Basuki menyampaikan musim hujan akan terjadi sampai Februari 2020.
Sebelumnya, Basuki Hadimuljono mengungkap kekecewaannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait normalisasi yang belum rampung di Sungai Ciliwung.
Basuki Hadimuljono menyebut normalisasi Ciliwung baru terealisasi sepanjang 16 km dari total 33 km.
"Namun, mohon maaf Bapak Gubernur. Selama penyusuran kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 km itu yang sudah dinormalisasi baru 16 km," kata Basuki.
Menurut Basuki, daerah di sekitar wilayah sungai yang sudah dinormalisasi terlihat tak tergenang banjir.
Kondisi itu nampak berbeda dengan wilayah yang belum dinormalisasi.
"Di 16 km itu kita lihat Insya Allah aman dari luapan, tapi yang belum dinormalisasi tergenang," ungkap Basuki.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.