Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Catat! Besok Peristiwa Puncak Hujan Meteor Quadrantid, Cek Kapan Waktu Terbaik Melihatnya

Besok pada Sabtu (4/1/2020) dini hari, ada peristiwa puncak hujan meteor Quadrantid.

Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Catat! Besok Peristiwa Puncak Hujan Meteor Quadrantid, Cek Kapan Waktu Terbaik Melihatnya
Ryan Hallock via MGN
Ilustrasi hujan meteor- Besok pada Sabtu (4/1/2020) dini hari, ada peristiwa puncak hujan meteor Quadrantid. 

TRIBUNNEWS.COM - Besok pada Sabtu (4/1/2020) dini hari, ada peristiwa puncak hujan meteor Quadrantid.

Hujan meteor Quadrantid menjadi hujan meteor pertama yang terjadi pada tahun 2020.

Peristiwa hujan meteor Quadrantid telah disampaikan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) lewat laman resminya.

Melansir dari laman resminya lapan.go.id, Jumat (3/12/2020), LAPAN telah merilis siaran pers terkait kemunculan hujan meteor Quadrantid.

Peristiwa hujan meteor Quadrantid telah berlangsung antara 12 Desember 2019 dan akan berakhir pada 12 Januari 2020.

Sementara itu, peristiwa puncak hujan meteor akan berlangsung pada 4 Januari 2020.

Radiant hujan meteor ini berada di konstelasi Bootes dan dari daerah Jawa Barat dan sekitarnya.

Informasi puncak hujan meteor Quadrantid
Informasi puncak hujan meteor Quadrantid (Instagram/ @lapan_ri)
Berita Rekomendasi

Waktu Terbaik Melihat Puncak Hujan Meteor Quadrantid 

Hujan meteor ini akan tampak sekitar dini hari (setelah pukul 02:46 WIB), setelah rasi Bootes ini terbit di ufuk timur dan tampak terus sampai Matahari terbit sekitar pukul 05:21 WIB.

Jika langit sedang dalam keadaan yang ideal (tidak berawan dan tidak mendung), hujan meteor akan menampilkan sekitar 120 meteor di setiap jamnya.

Meskipun begitu, ada kemungkinan peristiwa ini akan sulit disaksikan karena pada bulan Januari sedang musim penghujan.

Besar kemungkinan langit akan tampak mendung dan berawan.

Terlebih lagi, radiant hujan meteor ini berada pada ketinggian 22 derajat dari horison, sehingga cahaya kota bisa mengaburkan cahaya lintasan meteor.

Selain menyampaikan lewat laman resminya, Lapan juga menyebarkan informasi lewat media online Instagram dan Twitter.

Dilansir dari Instagram resmi LAPAN, @lapan_ri, peristiwa terbakarnya mereorid ini akan berlangsung pada ketinggian 70 - 100 km dari permukaan bumi.

Lintasan cahaya yang disebut sebagai meteor muncul akibat adanya gesekan antara atmosfer Bumi dengan meteorid yang datang dari luar bumi.

Gesekan ini menimbulkan panas yang menghancurkan meteorid tersebut dan menghasilkan panas dan cahaya yang muncul dalam bentuk lintasan di langit.

(Tribunnews.com/ Ayumiftakhul)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas