Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Waspada, Fenomena 'Cold Surge' Akan Lintasi Indonesia

Fenomena ini akan melintasi hampir seluruh wilayah di tanah air dan akan menyebabkan peningkaran intensitas curah hujan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Waspada, Fenomena 'Cold Surge' Akan Lintasi Indonesia
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di Gedung BPPT 2, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Jabodetabek tampaknya bukan menjadi masalah satu-satunya yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat dalam waktu dekat.

Karena sebentar lagi akan ada fenomena alam yang muncul mendekati wilayah Indonesia.

Fenomena ini akan melintasi hampir seluruh wilayah di tanah air dan akan menyebabkan peningkaran intensitas curah hujan, sebelum akhirnya berlabuh di Samudra Pasifik.

Seperti yang disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers 'Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Reduksi Curah Hujan'.

Baca: BNPB Nyatakan Banjir Jabodetabek Sekitarnya Mulai Surut, Ini Rinciannya

Ia mengatakan akan 'singgahnya' cold surge atau aliran udara dingin yang masuk melalui Laut Cina Selatan (LCS).

Cold surge ini merupakan aliran udara dingin yang berasal dari daratan Asia kemudian menjalar memasuki wilayah Indonesia bagian Barat.

"Tanggal 5 sampai tanggal 10 (Januari ini), jadi saya ulangi, sebelumnya curah (hujan) bisa intensitas tinggi karena sekitar tanggal 20-an kami melihat ada gejala masuknya cold surge yaitu seruak atau terobosan udara dingin yang masuk lewat Laut Cina Selatan," ujar Dwikorita, di Gedung BPPT 2, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020) sore.

Baca: Update Korban Banjir & Longsor Jabodetabek Daftar Lengkap: 409 Ribu Jiwa Terdampak, 47 Meninggal

Berita Rekomendasi

Ia kemudian menambahkan bahwa fenomena ini biasa terjadi saat Asia memasuki musim dingin, yakni di wilayah Cina atau dataran Tibet serta Hong Kong.

"Ini pengaruh dari perbedaan tekanan udara yang ada di Cina atau Tibet dengan Hong Kong. Bayangkan ada di Cina, Tibet, Hong Kong, pengaruhnya sampai Jabotabek," jelas Dwikorita.

Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan bahwa Sumatra Barat akan mengalami intensitas hujan yang cukup tinggi karena menjadi gerbang masuk dari fenomena ini pada 5 Januari mendatang.

"Arak-arakan aliran udara basah, berjalan di sepanjang equator, ini kurang lebih diprakirakan tanggal 5 masuk melalui Sumatra Barat, pantai barat Sumatra," kata Dwikorita.

Ia kemudian menambahkan, cold surge ini nantinya akan bermuara di Samudra Pasifik.

Namun akan ada beberapa wilayah di Indonesia yang terkena perlintasan fenomena ini.

Nyaris seluruh wilayah di Sumatra akan merasakan dampak yang dibawa oleh cold surge.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas