Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi PBB untuk Polemik Iran vs AS Sampai Permasalahan Klaim China di Natuna

Inilah reaksi PBB atas polemik Iran vs AS sampai masalah klaim China atas Perairan Natuna

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Reaksi PBB untuk Polemik Iran vs AS Sampai Permasalahan Klaim China di Natuna
Tangkap Layar YouTube KompasTV
Tangkap Layar YouTube KompasTV Visual Kapal Asing Masuk ke Natuna Tertangkap Kamera Pesawat Patroli Angkatan Laut 

TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bereaksi atas masalah internasional yang hangat dibicarakan belakangan ini.

Pertama mengenai konflik Amerika Serikat (AS) dengan Iran.

Konflik terjadi menyusul tewasnya seorang Jenderal Iran di Irak, Qasem Soleimani.

Permasalahan lainnya yakni klaim China atas Laut Natuna.

Tribunnews.com merangkum dari berbagai sumber inilah reaksi PBB untuk kedua permasalahan di atas.

1. Iran vs AS

Dikutip dari laman resmi PBB, yakni un.org, Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq, mengatakan bahwa kepala PBB menginginkan para pemimpin AS maupun Iran harus menahan diri.

BERITA REKOMENDASI

"Dunia tidak mampu melakukan perang lagi di Teluk," katanya.

Haq menyebut, PBB akan melakukan misi di Irak dan terus melakukan advokasi demi stabilitas keamanan.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan rilis resmi pernyataan penyerangan terhadap pemimpin Pasukan Pengawal Revolusi Islam / Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force. Sementara merespon serangan tersebut, Iran siapkan balas dendam besar
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan rilis resmi pernyataan penyerangan terhadap pemimpin Pasukan Pengawal Revolusi Islam / Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force. Sementara merespon serangan tersebut, Iran siapkan balas dendam besar (Kolase Foto (Wikimedia dan Pixabay))

2. PBB tak akui klaim China

Sementara Kompas TV memberitakan, PBB tidak mengakui klaim China atas wilayah Laut China Selatan.

Dasar penolakan tersebut adalah karena tidak sesuai dengan ketentuan ZEE, Zona Ekonomi Ekslusif.


ZEE adalah kesepakatan PBB atas batas laut suatu negara, dimana kedaulatan suatu negara adalah 200 mil dari bibir pantai.

Sementara, Beijing mengklaim bahwa perairan Natuna adalah milik mereka.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas