Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LIVE Streaming TVOne Indonesia Lawyers Club/ILC Malam Ini, Tema: Siapa yang Merampok Jiwasraya

Inilah link live streaming Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (7/1/2020) malam ini pukul 20.00 WIB. Tema: Siapa yang merampok Jiwasraya?

Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in LIVE Streaming TVOne Indonesia Lawyers Club/ILC Malam Ini, Tema: Siapa yang Merampok Jiwasraya
INSTAGRAM/@indonesialawyersclub
LIVE Streaming TVOne Indonesia Lawyers Club/ILC Malam Ini, Tema: Siapa yang Merampok Jiwasraya 

Menkeu mengatakan, akan melibatkan pihak Kepolisian, Kejaksaan, bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam proses penyelesaian masalah Jiwasraya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah mencekal 10 orang berpergian ke luar negeri terkait kasus dugaan korupsi pada Jiwasraya.

"Saya baca inisialnya saja, HR, DYA, HP, MZ, DW, GL, ER, HH, BT, dan AS, jadi 10 orang," ujar Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Adi Toegarisman di Kantor Kejagung, Jakarta, Jumat (27/12/2019).

Adi menuturkan, keputusan pencekalan terhadap 10 orang tersebut sudah berdasarkan perintah Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin, Kamis (26/12/2019) malam.

"Atas perintah Jaksa Agung, saya sampaikan 10 orang yang telah melakukan pencekalan semalam," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

Kasus Jiwasraya ini pun membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut buka suara.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. (Instagram.com/jokowi)

Dikutip dari Kompas.com, Jokowi menyebut masalah di Jiwasraya terjadi sejak 10 tahun lalu atau sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Berita Rekomendasi

"Ini persoalan yang sudah lama sekali 10 tahun yang lalu, problem ini yang dalam tiga tahun ini kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini," kata Jokowi di Balikpapan, Rabu (18/12/2019).

Sementara itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menilai adanya indikasi tindak pidana korupsi dalam kasus gagal bayar polis yang terjadi di Jiwasraya.

Said Didu usai Diskusi Publik Pertamina Sumber Kekacauan yang digelar oleh Indonesia Resources Studies (Iress) di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (19/12/2019)
Said Didu usai Diskusi Publik Pertamina Sumber Kekacauan yang digelar oleh Indonesia Resources Studies (Iress) di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (19/12/2019) (Tribunnews.com/Lita Febriani)

"Terjadi perampokan (di Jiwasraya). Perusahaan yang sangat sehat pada 2016-2017, lalu defisit puluhan triliun di tahun berikutnya, berarti ada penyedotan dana yang terjadi,” ujar Said di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Said pun tak yakin masalah gagal bayar di Jiwasraya karena disesbabkan kesalahaan dalam proses berbisnis.

Atas dasar itu, dia yakin ada indikasi korupsi dalam permasalahan ini.

“Tidak mungkin kalau hanya risiko bisnis, karena ekonomi di 2018 biasa-biasa saja kok, tidak seperti 1998," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

"Enggak mungkin bocor sampai puluhan triliun, kalau risiko bisnis enggak sebesar itu,” kata dia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas