Jembatan Lengkung LRT Karya Dina Bikin Jokowi Kagum
Jembatan lengkung LRT tersebut berada di kawasan sibuk karena berada di tengah struktur‑struktur lainnya, di antaranya underpass
Penulis: Reza Deni
Editor: Rachmat Hidayat
Perempuan biasanya kurang tertarik pada teknik sipil, bagaimana Anda?
Sebenarnya dari dulu saya sangat tidak tertarik. Dulu saya menghindari pelajaran kimia karena saya memiliki kelemahan di mata pelajaran kimia.
Baca: Konstruksi Jembatan Lengkung Bentang Panjang Kuningan Adopsi ‘Balanced Cantilever’
Tapi saya cukup comfort di bidang teknik, termasuk matematika dan fisika. Namun biologi dan kimia saya tidak menguasai. Waktu kuliah di ITB, ambil jurusan teknik sipil, saya belum punya gambaran apa‑apa.
Cita‑cita Anda apa sebelumnya?
Sebenarnya cita‑cita saya sederhananya mau di rumah saja ngurus anak‑anak. Tapi waktu pindah ke Bandung, ketemu Pak Jodi Firmansyah (ahli konstruksi jembatan). Beliau mengajak untuk membantunya. Tapi beliau memberikan kebebasan mengatur waktu kerja. Jadi istilahnya apa yang saya inginkan saya dapatkan. Begitu mengenal jembatan, saya mencintai jembatan.
Jadi apa nama profesi Anda sekarang?
Bridge engineer (insinyur jembatan). Tapi sampai lulus kuliah saya juga belum tahu mau jadi konsultan atau kontraktor. Lalu ibu saya minta jadi konsultan saja.
Karena kalau kontraktor nanti pulangnya malam‑malam terus. Tapi sekarang tetap saja pulangnya malam juga. He‑he‑he. Tapi saya tekankan, meskipun kita bekerja di luar, tetap bisa kok tidak mengabaikan tugas‑tugas di rumah.
Saat ini Anda bekerja di perusahaan apa?
Saat ini saya menjabat sebagai direktur di sebuah perusahaan milik Pak Jodi Firmansyah (PT Cipta Graha Abadi). Di perusahaan ini banyak juga perempuannya.
Engineer utama yang membantu saya di perusahaan ini juga kebetulan perempuan. Kalau di lapangan lebih banyak kenal dia. Ibu rumah tangga juga, lulusan ITB juga. Ke kantor bawa dua anak. Bahkan kadang bawa anaknya di lapangan.
Kami tidak pernah keberatan, 1x24 jam dihubungi untuk masalah pekerjaan. Di manapun, mau libur mau tidak, mau tanggal merah, tanggal hijau segala macam, selama kami masih nyala dan HP nyambung, kami siap.
Sampai sekarang sudah berapa jembatan yang didesain?
Banyak, mungkin 20‑30 jembatan. Ada Jembatan Kali Kuto (Semarang), Pademaran I-II (Riau), Perawang (Riau), Jembatan Soekarno (Manado). Kemudian jalan layang nonbusway di Jl Sudirman, Jakarta, dan sebagainya.
Biodata
Nama: Arvila Delitriana (Dina)
Kelahiran: Tebing Tinggi (Sumut), 23 April 1970
Status: Menikah
Anak: Dua orang anak laki‑laki
Pendidikan: S2 Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung
Pekerjaan: Direktur Utama PT Cipta Graha Abadi