Ma'ruf Amin Dukung Upaya Menlu RI Redam Konflik Amerika Serikat dan Iran
Maruf Amin menilai langkah yang diambil Menlu RI sesuai dengan kiprah Indonesia di mata dunia sebagai pembawa perdamaian.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin mendukung langkah Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memanggil Duta Besar (Dubes) Iran dan Amerika Serikat dalam upaya mendinginkan hubungan dua negara tersebut.
Maruf Amin menilai langkah yang diambil Menlu RI sesuai dengan kiprah Indonesia di mata dunia sebagai pembawa perdamaian.
Baca: Iran vs Amerika Kian Memanas, Begini Reaksi Dunia Tanggapi Serangan Iran ke Pangkalan AS di Irak
"Sesuai dengn prinsip luar negeri kita, Indonesia menghendaki perdamaian. Karena itu maka harus diupayakan mencari solusi perdamaian supaya tidak terjadi perang. Saya dukung upaya menlu yang memanggil dubes Amerika Serikat dan Iran untuk menahan diri," kata Maruf di Istana Wakil Presiden RI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020).
Maruf Amin mengatakan jika perang terjadi antara kedua negara, sejumlah kerugian akan berdampak terhadap negara-negara di dunia.
Untuk itu, ia berharap Organisasi Kerjasama Islam (OKI) maupun PBB dapat meredam terjadinya perang Amerika Serikat dan Iran.
Baca: SBY Percaya Perang Dunia Tak Akan Terjadi Walau Iran-AS Kian Memanas
"Indonesia bersama negara-negara termasuk organisasi kerja sama Islam di Timur Tengah dan negara-negara yang cinta damai berusaha melalui PBB untuk menahan tidak terjadi perang," kata dia.
Konflik Iran dan Amerika Serikat makin memanas.
Iran melancarkan serangan terhadap pangkalan Udara AS di Irak menyusul tewasnya petinggi militer Iran, Qassem Soleimani 3 Januari lalu.
Baca: KBRI Siapkan Skenario Evakuasi WNI Antisipasi Bila Terjadi Serangan Balasan Amerika Terhadap Iran
Merespons ketegangan, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memanggil kedua dubes, Senin (6/1/2020) sore.
Retno menemui Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad dan Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr di kantor Kemenlu RI, Pejambon, Jakarta.
Pertemuan Retno dengan dua duta besar tersebut digelar secara terpisah.
Retno menjelaskan pemanggilan dilakukan Kemenlu, guna menyampaikan pesan dari pemerintah Indonesia mengenai pentingnya menjaga perdamaian dan penyelesaian tanpa kekerasan melalui konflik.
KBRI siapkan skenario evakuasi WNI
Duta Besar Indonesia untuk Iran, Octavino Alimudin, mengatakan kondisi WNI di Iran tetap beraktivitas seperti biasa.
KBRI di Iran sedah memberikan imbauan kepada WNI yang tinggal di wilayah perbatasan Irak dan Iran agar selalu waspada.
Hal tersebut diungkapkan Octavino Alimudin terkait memanasnya hubungan Iran dengan Amerika Serikat.
Baca: SBY Percaya Perang Dunia Tak Akan Terjadi Walau Iran-AS Kian Memanas
Iran diketahui meluncurkan serangan rudal balistik ke dua pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Irak.
"Saat ini kita melihat daerah yang berbatasan dengan Irak, jadi itu yang kita perhatikan lebih dulu," ujarnya, Rabu (8/1/2020).
Octavian mengatakan jumlah WNI di wilayah perbatasan tersebut memang tidak banyak.
Kendati demikian, ia mengatakan WNI yang ada di sana sudah siap jika terjadi serangan balik yang dilakukan Amerika.
Baca: Menlu Inggris Dominic Raab Kutuk Serangan Rudal Balistik Iran Terhadap 2 Pangkalan Udara AS di Irak
"Ada beberapa yang sudah kita imbau untuk siap-siap karena kita hindari ada serangan balik di wilayah itu," ujarnya.
Kebanyakan WNI yang berada di Iran adalah pelajar.
Mereka tinggal di Ibu Kota Iran, Teheran dan sebagian besar tinggal di wilayah Qum.
Baca: Menlu Inggris Dominic Raab Kutuk Serangan Rudal Balistik Iran Terhadap 2 Pangkalan Udara AS di Irak
KBRI Iran mengungkapkan telah melakukan pengecekan terhadap WNI yang ada di Iran dan melakukan skenario evakuasi jika terjadi kondisi kritis.
"Tadi kita cek, tidak hanya melalui pengumuman IG, tapi kita kontak di whatsaap grup. Kita kontak satu-satu. Kita sudah buat skrnario sekiranya terjadi evakuasi," ujarnya.