Dinilai Lembek Hadapi Konflik Natuna hingga Ada Desakan Mundur, Begini Tanggapan Prabowo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menanggapi adanya desakan agar dirinya mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: bunga pradipta p
Sebab, Prabowo menjelaskan bahwa yang dimasuki oleh kapal China merupakan ZEE Indonesia, bukan wilayah teritorial.
"Jadi kalau wilayah teritorial itu kedaulatan, itu 12 mil (dari lepas pantai)," tutur Prabowo, seperti yang diberitakan Kompas.com.
"Lebih dari itu adalah ZEE dan kapal mana pun boleh masuk-keluar," kata Prabowo.
Namun, Prabowo menegaskan tak boleh ada kapal yang menangkap ikan di wilayah ZEE Indonesia.
"Kapal manapun boleh masuk-keluar, tapi kalau eksploitasi ikan atau mineral, itu harus kerjasama, harus izin kita," kata Prabowo.
Prabowo Bakal Bangun Pangkalan Militer Baru di Natuna
Prabowo Subianto menyebut pemerintah bakal membangun pangkalan militer baru di sejumlah wilayah, tak terkecuali Natuna.
Selain di Natuna, Kepulauan Riau, pangkalan militer juga akan dibangun di wilayah Indonesia Timur dan beberapa wilayah lainnya.
Namun, Prabowo tak merinci lokasi pasti pangkalan militer RI lainnya.
Prabowo hanya menyatakan pembangunan pangkalan militer terletak di wilayah strategis Indonesia.
"Ya saya bilang kami akan bangun pangkalan, tidak hanya di Natuna," tutur Prabowo, seperti yang diberitakan Kompas.com.
"(Pembangunan pangkalan militer) di beberapa tempat strategis seluruh Indonesia," lanjutnya.
Saat ini Indonesia sudah memiliki pangkalan militer di Selat Lampa, Kabupaten Natuna.
Wacana untuk menambah pangkalan militer tersebut muncul setelah sejumlah kapal China menerobos ZEE Indonesia.