Laut Natuna Sempat Diklaim China, Menhan Prabowo akan Bangun Pangkalan Militer yang Strategis
Menhan Prabowo Subianto menyebut pemerintah bakal membangun pangkalan militer di sejumlah wilayah tak hanya di Natuna.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Pelanggaran wilayah dan pencurian ikan oleh kapal-kapal nelayan China di Perairan Natuna, Kepulauan Riau beberapa waktu ini terus menjadi perbincangan publik.
Pemerintah Indonesia akan membangun pangkalan militer di kawasan tersebut.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut pemerintah bakal membangun pangkalan militer di sejumlah wilayah.
Selain di Natuna pangkalan militer juga akan dibangun di wilayah Indonesia Timur.
"Saya bilang kita akan bangun pangkalan, tidak hanya di Natuna ," ujar Prabowo, dilansir kanal YouTube KompasTV, Kamis (9/1/2020).
Ketua Umum Partai Gerindra itu hanya menyatakan pembangunan pangkalan militer terletak di wilayah strategis Indonesia.
Namun Prabowo tak merinci lokasi pasti pangkalan militer RI lainnya.
"Di beberapa tempat strategis seluruh Indonesia."
"Masa saya paparan pertahanan untuk kalian semua," terang Prabowo.
Wacana untuk menambah pangkalan militer muncul usai sejumlah kapal China memasuki wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Sisriadi memastikan tidak ada kapal nelayan China melakukan illegal fishing di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV.
"Memang berdasarkan pengamatan dari TNI AU melalui pengintaian udara mereka artinya kapal-kapal China yang waktu itu melakukan illegal fishing mereka sudah keluar dari ZEE, pasca-kunjungan Bapak Presiden ke Natuna," ujar Sisriadi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/1/2020).
Sisriadi menilai kunjungan Jokowi ke Natuna merupakan pesan dari pemerintah kepada China.