Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menristek: Modifikasi Cuaca Cegah Hujan Lebat Dilakukan Sesuai Permintaan BNPB

Teknologi modifikasi cuaca (TMC) dilakukan untuk mengurangi curah hujan yang menyebabkan banjir di beberapa daerah

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Menristek: Modifikasi Cuaca Cegah Hujan Lebat Dilakukan Sesuai Permintaan BNPB
/
TMC - Petugas sedang memasukkan garam kedalam konsul garam untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Pangakalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (24/9). Hercules milik TNI AU diperbantukan untuk melakukan penyemaian awan atau hujan buatan yang langsung menebarkan empat ton garam di beberapa titik di Riau. Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir 

Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan modifikasi cuaca oleh BPPT dilakukan berdasarkan kebutuhan.

Teknologi modifikasi cuaca (TMC) dilakukan untuk mengurangi curah hujan yang menyebabkan banjir di beberapa daerah.

Menurut Bambang, pihaknya melakukan TMC sesuai dengan permintaan BNPB dan kondisi cuaca.

"Ya pokoknya kita menjalankan ini sesuai dengan kondisi cuaca yang disampaikan oleh BMKG dan permintaan dari BNPB," ujar Bambang di Kantor BPK, Jln Gatot Subroto, Jakarta, Senin (13/1/2020).

Menurut Bambang, BNPB melakukan asessment terlebih dulu sebelum meminta TMC kepada pihak BPPT.

Baca: Soal Isu Cuaca Ekstrem 11-12 Januari, Ini Langkah Antisipatif Pemerintah

"BNPB harus melakukan asessment apakah kondisi cuaca yang diramalkan BMKG ini berpotensi mendatangkan bencana. Jadi kami lakukan sejauh masih dibutuhkan," tutur Bambang.

Berita Rekomendasi

"Kalau cuaca harus mengantisipasi agar keberadaan hujan tidak menimbulkan bencana yang parah," tambah Bambang.

Seperti diketahui, BPPT bersama TNI Angkatan Udara (AU) terus melanjutkan operasi penyemaian garam melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Penyemaian garam ini sudah dilakukan sejak Jumat (3/1/2020) atau dua hari pasca-hujan ekstrem yang mengakibatkan wilayah di Jabodetabek banjir.

Penyemaian garam ini bertujuan untuk menciptakan hujan yang berasal dari awan aktif supaya tidak turun di wilayah Jabodetabek.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas