Soal Kabar Tri Rismaharini Maju di Pilgub DKI 2022, PKS: Buat Kami Monggo Saja
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku partainya tidak keberatan kalau Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan diusung di Pilgub DKI Jakarta 2022.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai pengusung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta 2017 buka suara terkait kabar Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini maju di Pilgub DKI Jakarta 2022.
Terkait hal tersebut, PKS merasa tidak keberatan jika Risma di 'boyong' ke ibu kota.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera dalam program 'Apa Kabar Indonesia Pagi' yang diunggah di kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (13/1/2020).
Mardani menyebut partainya mempersilahkan jika Risma akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta 2022.
"Kalau mau hadir ke Jakarta monggo, Jakarta kan terbuka ya," ujar Mardani.
Mardani juga menyebut internal PKS tidak mempermasalahkan hal tersebut.
PKS siap terkait siapapun yang hendak maju di Pilgub DKI nantinya.
"Kalau PKS siap siapapun yang mau maju, monggo ," kata Mardani.
Mardani kemudian menyinggung terkait Pilgub 2017.
Saat itu Anies Baswedan menang dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat.
Mardani menyebut kemenangan saat itu merupakan hal yang luar biasa.
Mengingat Ahok-Djarot kala itu mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Sukarnoputri.
"Kemarin saja kan Pak Ahok dan Pak Djarot didukung dengan dua Presiden Pak Jokowi dan Bu mega, luar biasa, Alhamdulillah kami menang gitu loh," jelas Mardani.
"Jadi buat kami monggo saja," imbuhnya.
Soal Cagub DKI, Risma serahkan nasibnya pada Tuhan
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyerahkan masa depan karir politiknya kepada Tuhan.
Termasuk terkait isu dirinya akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta 2022.
Risma mengaku tidak ingin nafsu kekuasaan menyelimuti dirinya.
Mengingat menduduki suatu jabatan tentu akan memiliki beban tanggungjawab yang berat.
"Tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan pada Tuhan," ujar Risma yang dikutip dari Kompas.com.
"Karena saya sampaikan, saya tidak mau kemudian, saya punya nafsu, mohon maaf di dalamnya ada nafsu kekuasaan," imbuhnya.
"Itu yang saya tidak mau, karena itu berat," jelas Risma.
Risma juga mengaku dirinya tidak pernah meminta jabatan kepada Megawati Sukarnoputri selaku Ketua Umum PDIP Perjuangan.
Menurut Risma jabatan bukan sesuatu yang wajib untuk dicapai.
Wali Kota Surabaya ini lebih mementingkan kesejahteraan rakyatnya daripada harus mengejar jabatan yang tinggi.
"Saya enggak berani untuk meminta, bahkan mikirin jabatan lain," ujar Risma.
"Untuk apa saya jadi gubernur, untuk apa saya jadi presiden, misal, tapi warga yang miskin tetap ada," imbuhnya.
"Enggak ada gunanya untuk saya," tegas Risma.
Isu soal Risma maju Pilgub DKI Jakarta 2022 muncul setelah Megawati memberikan apresiasi kepada kepala daerah yang telah menjalankan tugas dan fungsinya secara baik.
Satu di antaranya Wali Kota Surbaya, Risma.
Hal ini, disampaikan oleh Megawati dalam sambutan pembukaan Rakernas PDIP pada Jumat (10/1/2020).
Megawati mengungkapkan Risma merupakan sosok yang cerewet bukan main.
Namun menurut Megawati sikap cerewet itu juga diperlukan.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.com/Tsarina Maharani)