Vlogging Bareng, Ustaz Das'ad Latif Guyon Kapolri Lebih Mudah Masuk Surga Ketimbang Dirinya
Ia memberikan ceramah kepada Idham Azis yang mengenakan seragam dinasnya, yang juga menatap ke arah kamera sembari tersenyum.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video vlogging berdurasi 1 menit 13 detik yang menayangkan keakraban Ustaz Das'ad Latif bersama Kapolri Jenderal Idham Azis viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Das'ad Latif tampak memegang kamera.
Ia memberikan ceramah kepada Idham Azis yang mengenakan seragam dinasnya, yang juga menatap ke arah kamera sembari tersenyum.
Mulanya Ustaz Das'ad Latif mengucap syukur karena pagi hari ini, Selasa (14/1/2020), dapat keberuntungan bisa bertemu dengan jenderal bintang empat itu.
Ia pun sempat mengutarakan impiannya selepas bangku SMA dulu.
Baca: Sekjen Demokrat Apresiasi Pertemuan Ketua KPK dengan Kapolri
Ustaz Das'ad Latif mengatakan pernah bermimpi ingin menjadi seorang jenderal seperti Kapolri Idham Azis.
Namun demikian, sampai sekarang, ia justru menjadi seorang ustaz.
"Alhamdulillah dengan jadi jenderal pakai baret putih ini, mulai dari baret hitam sampai baret merah saya bisa ceramahai, termasuk bintang empat yang ada di samping saya ini (Idham Azis)," ucapnya berkelakar dalam video itu.
Ustaz Das'ad Latif menambahkan, bahwa sebagai manusia baiknya jangan pernah berprasangka buruk dengan apa yang telah Allah berikan.
Seperti halnya perihal ia menjadi ustaz.
Dikatakan Das'ad Latif, sebagai ustaz, ia lebih sulit untuk masuk surga dibandingkan Kapolri Idham Azis.
Sederhana alasannya, karena jumlah ustaz di Indonesia banyak sehingga perlu mengantri untuk bisa masuk surga.
Baca: Polri Dalami Dugaan Keterlibatan Pelaku Lain Terkait Teror Novel Baswedan
Dan itu berbeda dengan seorang Kapolri, yang hanya ada satu di Indonesia.
"Pak Kapolri, kami ini ustad sangat susah masuk surga, kenapa? Ngantri. Berapa juta ustaz yang ada di Indonesia? Tapi Kapolri hanya ada satu di Indonesia. Berarti bapak tidak perlu mengantri untuk masuk surga karena bapak hanya sendiri," kata Ustaz Das'ad Latif.
"Pun kami ngantrinya karena panjang barisan. Ustaz-ulama sangat banyak di Indonesia, tapi Kapolri hanya ada satu di Indonesia. Maka rugi sekali jika bapak tidak memudahkan Kapolri itu masuk ke dalam surga," katanya lagi disambut tawa keduanya.
Meski begitu, mengingat jumlah Kapolri di Indonesia, sembari berseloroh, Ustaz Das'ad Latif mengatakan akan lebih mudah mencari kesalahan yang dibuat Idham Azis.
"Tapi ada juga catatannya jenderal, kalau buat salah gampang didapat, karena cuma satu Kapolri di Indonesia," katanya disambut tawa keduanya yang nampak harmonis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.