Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat: Ada Iuran Bulanan Rp 15 Ribu, Kegiatannya Nggak Jelas

Sinuhun mengklaim dirinya sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS) atau yang mereka sebut sebagai World Empire.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cerita Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat: Ada Iuran Bulanan Rp 15 Ribu, Kegiatannya Nggak Jelas
IST/Facebook via Tribun Jogja
Totok Santosa Hadiningrat, atau Sinuhun menjanjikan mendatangkan Dolar Amerika Serikat ke Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO - Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun oleh para punggawa pengikutnya ternyata pernah menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama Jogjakarta Development Committe (JOGJA-DEC).

Sinuhun mengklaim dirinya sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS) atau yang mereka sebut sebagai World Empire. 

Jogjakarta Development Economic Committe (DEC) adalah organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.

Hal tersebut dibenarkan Sri Utami (40), tetangga rumah yang berada dekat dengan istana kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS).

Sri Utami sendiri pernah menjadi anggota dan ikut dalam organisasi yang dipimpin Totok Santoso. "Sekitar tiga tahun yang lalu, awal kegiatannya seperti membantu rakyat kecil.

Waktu terbentuk sudah ada bidang-bidangnya seperti pendidikan, sanitasi dan lain-lainnya," ujar Utami kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).

Utami menceritakan jika ketika bergabung dalam DEC Dulu sempat ada iuran kartu anggota (KTA) sebesar Rp 15 ribu.

Berita Rekomendasi

"Selain iuran KTA suruh bayar seragam juga senilai Rp 3 juta. Seragamnya itu dulu seperti army atau militer loreng-loreng," katanya.

Totok Santosa Hadiningrat, atau Sinuhun menjanjikan mendatangkan dolar Amerika Serikat ke Indonesia.

Uang tersebut untuk membiayai kegiatannya dan memberi kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.

Karena merasa tidak ada kegiatan yang jelas dan hanya kumpul-kumpul saja, Utami akhirnya keluar dari EDC.

"Bilangnya bergerak di bidang kemanusiaan, tetapi nyatanya belum ada yang disalurkan. Karena keberadaanya EDC itu dulu masih merintis di sini," tambahnya.

Sri Utami (40) salah satu mantan pengikut EDC yang dipimpin oleh Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS), Selasa (14/1/2020).
Sri Utami (40) salah satu mantan pengikut EDC yang dipimpin oleh Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS), Selasa (14/1/2020). (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

Sri utami yang hanya berjarak 2 rumah dari Istana Keraton Agung Sejagad (KAS) menceritakan jika sedang tidak ada kegiatan rumah atau istana itu kosong.

Rumah atau istana itu kosong karena para anggota atau yang disebut punggawa kerajaan berasal dari luar dan mereka bekerja masing-masing.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas