Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harry Prasetyo Jadi Tersangka Korupsi Jiwasraya, Pernah Berada di Lingkungan Istana, Segini Hartanya

Mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Harry Prasetyo ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung, Selasa (14/1/2020).

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Wulan Kurnia Putri
zoom-in Harry Prasetyo Jadi Tersangka Korupsi Jiwasraya, Pernah Berada di Lingkungan Istana, Segini Hartanya
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo keluar menggunakan rompi tahanan berwarna merah jambu saat keluar dari Gedung Bundar, Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Harry Prasetyo ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung, Selasa (14/1/2020).

Harry menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi yang terjadi di perusahaan asuransi pelat merah tersebut.

Korupsi tersebut diduga telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 13,7 triliun.

Dikutip dari Kompas.com, nama Harry sempat menjadi perbincangan publik lantaran dirinya pernah masuk dalam lingkaran istana.

Harry pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama kedeputian III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis di Kantor Staf Presiden (KSP).

Mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo keluar menggunakan rompi tahanan berwarna merah jambu saat keluar dari Gedung Bundar, Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020).
Mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo keluar menggunakan rompi tahanan berwarna merah jambu saat keluar dari Gedung Bundar, Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020). (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Diketahui, Harry mulai menjabat sebagai direktur keuangan perusahaan asuransi pelat merah tersebut sejak Januari 2008.

Kiprah jebolan Pittsburg State University, Amerika Serikat tersebut cukup cemerlang.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuannya mengatasi kondisi keuangan perseroan menjadi semakin sehat.

Lantaran hal itu, ia kembali ditunjuk untuk menduduki posisi yang sama pada 2013 hingga 2018.

Terkait posisinya di KSP, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menegaskan, dirinya tidak pernah melindungi Harry.

Menurut Moeldoko, persoalan Jiwasraya muncul pertama kali pada 2006.

Namun, pada saat itu KSP melihat belum ada gejolak.

"Tahu-tahu munculnya akhir-akhir ini, memang Pak Harry ini setelah keluar dari Jiwasraya, kita ambil sebagai tenaga ahli keuangan," ujar Moeldoko, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Moeldoko mengaku, tidak mengetahui bahwa Harry diduga terlibat dalam kasus gagal bayar yang melilit Jiwasraya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas